banner 728x250
News  

Mahasiswa Amikom Yogyakarta Tewas Usai Demo di Polda DIY, Kronologi Masih Diselidiki

TUTURPEDIA - Mahasiswa Amikom Yogyakarta Tewas Usai Demo di Polda DIY, Kronologi Masih Diselidiki
banner 120x600
banner 468x60

Yogyakarta, Tuturpedia.com — Dunia akademik Yogyakarta kembali dikejutkan oleh kabar duka. Seorang mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta, bernama Rheza Sendy Pratama (21), meninggal dunia setelah mengikuti aksi demonstrasi di depan Mapolda DIY pada Minggu (31/8/2025).

Korban sempat dilarikan ke RSUP Dr. Sardjito, namun nyawanya tidak tertolong. Pihak keluarga dan kampus mengaku masih belum mengetahui secara jelas kronologi peristiwa yang menimpa mahasiswa asal Sleman tersebut.

TUTURPEDIA - Mahasiswa Amikom Yogyakarta Tewas Usai Demo di Polda DIY, Kronologi Masih Diselidiki
Doc. BEM

Ditemukan Tak Sadarkan Diri, Meninggal di RSUP Sardjito

Menurut keterangan pihak rumah sakit, Rheza tiba di Instalasi Gawat Darurat dalam kondisi tidak sadar. Tim medis langsung melakukan resusitasi jantung paru (RJP) selama sekitar 30 menit, namun korban dinyatakan meninggal dunia pada pukul 07.06 WIB.

“Pasien datang dalam keadaan henti jantung. Kami sudah melakukan prosedur penanganan sesuai standar, namun tidak berhasil,” ujar perwakilan RSUP Dr. Sardjito.

Tubuh Penuh Luka, Keluarga Menolak Autopsi

Keluarga korban menyebut tubuh Rheza penuh dengan luka memar, diduga akibat pukulan benda tumpul. Selain itu, ada bekas patah di bagian leher serta jejak yang mirip injakan sepatu PDL.

“Kondisi tubuh anak saya penuh luka. Ada patah di bagian leher dan bekas pukulan. Tapi kami tidak mengizinkan dilakukan autopsi, biarlah ini jadi musibah,” kata ayah korban, dikutip dari pernyataan keluarga.

Sebelum kejadian, sang ayah sempat mengingat bahwa anaknya hanya berpamitan keluar rumah untuk minum kopi bersama teman. Tak lama berselang, kabar duka datang.

Kampus dan Gubernur DIY Minta Usut Tuntas

Pihak Universitas Amikom Yogyakarta mengaku kehilangan dan menyampaikan belasungkawa mendalam. Namun, pihak kampus menegaskan bahwa mereka masih menunggu hasil penyelidikan kepolisian mengenai kronologi lengkap kematian mahasiswa tersebut.

Sementara itu, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X, meminta aparat kepolisian untuk mengusut kasus ini secara transparan.
“Kasus ini harus ditangani dengan serius, agar tidak menimbulkan spekulasi dan keresahan masyarakat,” tegas Sultan HB X.

Polda DIY Periksa 10 Saksi

Hingga awal September 2025, Polda DIY menyatakan sudah memeriksa sedikitnya 10 saksi terkait kematian Rheza. Saksi tersebut terdiri dari pihak internal kepolisian maupun masyarakat sipil yang berada di lokasi demonstrasi.

“Kami masih mendalami semua informasi. Penyelidikan terus berjalan agar terang benderang,” kata Kapolda DIY yang juga sempat melayat ke rumah duka.

Gelombang Solidaritas dan Desakan Publik

Kematian Rheza memicu gelombang solidaritas dari berbagai elemen masyarakat, termasuk mahasiswa, aktivis, hingga akademisi. Tagar solidaritas untuk Rheza pun ramai diperbincangkan di media sosial, menuntut keadilan dan transparansi.

Meski keluarga menyatakan pasrah dan menolak autopsi, publik tetap mendesak aparat hukum untuk membuka fakta sebenarnya di balik peristiwa tragis ini.
Penulis: Permadani T. || Editor: Permadani T.