banner 728x250
Event  

Madani International Film Festival Masih Sampai 12 Oktober, Ini Makna Tema yang Diangkat

Makna tema dari Madani International Film Festival 2023. FOTO: Dok. Tuturpedia
Makna tema dari Madani International Film Festival 2023. FOTO: Dok. Tuturpedia
banner 120x600

Tuturpedia.com – Madani International Film Festival (Madani IFF) adalah festival film tingkat internasional yang bertujuan untuk berikan penggambaran terhadap kehidupan muslim di berbagai belahan dunia.

Ada sebanyak 1.707 film yang berpartisipasi dalam open submission yang dibuka sejak Mei hingga Juli 2023. Semuanya diseleksi oleh tim dan pada akhirnya akan menyajikan 75 film dari 26 negara dan 16 pembicara diskusi dari dalam dan luar negeri.

Kegiatan Madani IFF ini sudah memasuki tahun keenam dan diselenggarakan pad 7-12 Oktober 2023. Didukung oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Perfilman, Musik dan Media, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI serta Dewan Kesenian Jakarta.

Bukan hanya di satu tempat, Madani IFF bahkan diselenggarakan di beberapa lokasi, yakni di area Taman Ismail Marzuki Jakarta, Teater Asrul Sani dan Teater Sjuman Djaja di lantai empat Gedung Trisno Soemardjo Taman Ismail Marzuki, Epicentrum XXI, Metropole XXI, dan Binus University Alam Sutera.

Mengangkat tema ‘Buhul’, Madani IFF jelaskan artinya ialah menguatkan kembali buhul ikatan antar sesama manusia, manusia dengan Tuhan, dan manusia dengan alam. Oleh karena itu, dalam hal ini direkatkan maknanya dengan solidaritas.

Makna ini dijelaskan langsung oleh Sugar Nadia selaku Direktur Festival. “Kami menghubungkannya dengan makna solidaritas. Buhul adalah bagian dari keseharian budaya maritim. Kapal dan perahu selalu memerlukan tali dengan ikatan yang fleksibel namun kuat untuk menghadapi ketidakpastian gelombang.”

Pembukaan Madani IFF 2023 diadakan di Epicentrum XXI pada Sabtu (7/10/2023). Film yang ditayangkan adalah R-21 Aka Restoring Solidarity (Palestina, 2022).

Film tersebut merupakan sebuah film dokumenter tentang rakyat Palestina yang berjuang untuk mencapai perdamaian. Film R-21 Aka Restoring Solidarity dibuat melalui arsip dokumentasi Tokyo menjadi kolase audiovisual yang disusun secara kronologis dari film-fim berukuran 16mm dan totalnya ada 20 film, yang dibuat antara 1960-1980.

Selain film terseut, film kayra Mohanad Yaqubi juga akan diputar dalam Madani IFF 2023. Film lain karya sutradara perempuan Sofia Alaoui juga akan ditayangkan pada festival ini.

Dalam pembukaan Madani IFF yang digelar pada Sabtu lalu, juga hadir seorang stand up comedy perempuan, Sakdiyah Ma’ruf.

Sakdiyah merupakan seseorang yang mempromosikan dialog, perdamaian, toleransi dan pemberdayaan perempuan serta melawan kekerasan terhadap perempuan dan fundamentalisme beragama.

Dalam acara ini, dia menyampaikan berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat Islam seluruh dunia, khususnya terhadap perempuan yang makin kuat akhir-akhir ini.

Pada malam pembuka Madani IFF juga turut serta Edy Suwardi dari Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Bambang Prihadi selaku Ketua Pengurus Harian Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), Gietty Tambunan selaku Ketua Komite Film DKJ, dan Inaya Wahid Board Festival Madani IFF yang sampaikan sambutan.

Masih akan ada beragam acara seperti pemutaran film dan bincang-bincang bersama para filmmaker sampai 12 Oktober mendatang.***

Penulis: Sarah Limbeng

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses