Tuturpedia.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, mengumumkan rencana peningkatan tarif pajak bagi sepeda motor konvensional yang menggunakan bahan bakar minyak atau bensin.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi pengalihan dana untuk mendukung subsidi transportasi publik.
Alasan lainnya adalah karena pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi yang mencapai kinerja yang sangat positif, yang belum pernah terjadi sepanjang sejarah dengan tingkat di bawah 3 persen.
Selama 34 bulan berturut-turut, neraca ekspor Indonesia juga menunjukkan surplus.
Hal ini, seperti yang diungkapkan, menandakan keberhasilan ekonomi di masa pemerintahan Jokowi.
“Tadi kita juga rapat dan pemerintah tengah menyiapkan kebijakan menaikkan pajak untuk sepeda motor konvensional, sehingga nanti itu bisa subsidi ongkos-ongkos seperti LRT atau kereta cepat,” ungkap Luhut, pada Kamis (18/1/2024).
Pemerintah berupaya mencapai keseimbangan kebijakan dalam upaya mengurangi tingkat polusi udara di Indonesia.
Berbagai langkah telah diambil, seperti penerapan aturan ganjil-genap hingga peningkatan tarif pajak untuk kendaraan bermotor.
Selain itu, infrastruktur juga sedang dipersiapkan agar masyarakat dapat dengan mudah menggunakan transportasi publik sebagai alternatif dengan cara menitipkan kendaraan pribadinya.
“Nanti hari Jumat kita dengarkan laporan sehingga nanti setelah itu minggu-minggu berikutnya katanya di bawa ke ratas dan kita dengar hasil keputusan itu sendiri. Ini merupakan kebijakan penting, tidak hanya berbicara dan tidak hanya mengkritik saja karena tidak mudah melaksanakan ini,” tambahnya.
Peningkatan tarif pajak tersebut diharapkan dapat menjadi sumber dana tambahan untuk mendukung subsidi biaya transportasi publik, seperti layanan LRT atau kereta cepat.
Dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah telah mengidentifikasi akar masalah yang menjadi fokus utama dalam upaya menjadikan Jakarta sebagai kota yang lebih bersih.
Luhut mengungkapkan bahwa pengurangan subsidi sebesar Rp10 triliun, yang sebelumnya diberikan oleh Menteri Budi Sadikin, menjadi langkah awal dalam mencari solusi ekonomi yang berkelanjutan.
Selain itu, Luhut menekankan perlunya mencari keseimbangan agar ekonomi tetap berjalan dengan baik, mengingat pengaruh pandemi COVID-19 yang belum lama berlalu.***
Penulis: Muhamad Rifki
Editor: Annisaa Rahmah















