Tuturpedia.com – Seorang penggemar Real Mallorca mendapatkan hukuman penjara 12 bulan oleh pengadilan Spanyol pada hari Kamis (26/9/2024) kemarin buntut kasus rasisme.
Penggemar tersebut merupakan orang yang sama yang melontarkan cacian rasis kepada penyerang Real Madrid, Vinicius Junior, pada Minggu, 5 Februari 2023 lalu.
Dua pekan berselang sejak insiden yang menimpa Vinicius, ia juga menghina pemain sayap Nigeria, Samuel Chukwueze, yang pada saat itu masih berstatus sebagai pemain Villarreal.
Real Madrid, Villarreal, dan LaLiga lantas melayangkan gugatan hukum kepada sang pelaku setelah dua insiden rasisme tersebut terjadi.
Pengadilan Mallorca lantas menjatuhkan hukuman bui 12 bulan begitu sang pelaku dinyatakan bersalah. Tak hanya itu, ia juga mendapatkan larangan memasuki stadion sepak bola mana pun di Spanyol selama tiga tahun.
Menurut keterangan yang disampaikan melalui rilis resmi Real Madrid, sang pelaku telah melayangkan permintaan maaf secara langsung melalui surat kepada Vinicius Junior serta menunjukkan rasa bersalahnya.
Presiden LaLiga Dukung Hukuman Bui untuk Pelaku Rasisme
Dalam keterangan yang terpisah, Javier Tebas selaku Presiden LaLiga menegaskan dukungannya terhadap hukuman penjara bagi para pelaku tindak rasisme.
“Hukuman ini adalah satu dari banyak (sanksi) yang akan dijatuhkan karena ada beberapa (kasus) yang masih menunggu keputusan di tingkat peradilan. Kami akan mengikutinya sampai akhir. Mereka yang meneriakkan atau menyanyikan hinaan rasis harus dipenjara,” tutur Javier, dilansir Tuturpedia.com dari ESPN pada Jumat (27/9/2024).
Lebih lanjut lagi, Tebas mengungkapkan bahwa LaLiga dan klub-klub yang terlibat telah bekerja bersama-sama sampai akhirnya sang pelaku bisa diadili dan mendapatkan hukuman yang setimpal.
“Kami hadir di semua pertandingan dan kami mengecek dengan sangat cermat bersama penyelenggara pertandingan dan orang-orang yang terlibat dalam isu integritas. Kami memiliki kamera khusus di area-area yang kami anggap lebih berisiko (munculnya) seruan atau hinaan rasis,” jelasnya.
“Kami juga harus menyoroti kolaborasi dari para penggemar yang membantu kami mengidentifikasi mereka yang meneriakkan kata-kata rasis,” imbuhnya.
“Inilah salah satu situasi yang membuat kasusnya Vinicius berbeda. Sebelumnya orang-orang tidak menunjuk (pelakunya), sekarang mereka melakukannya sambil mengatakan bahwa orang-orang ini bukan bagian dari sepak bola,” pungkasnya.***
Penulis: K Safira
Editor: Annisaa Rahmah















