banner 728x250

Limbah Nuklir Fukushima Gelombang Kedua Kembali Dilepaskan oleh TEPCO Jepang ke Samudera Pasifik

Air limbah PLTN Fukushima kembali dibuang ke laut lepas. FOTO: Arsip TEPCO Holdings
Air limbah PLTN Fukushima kembali dibuang ke laut lepas. FOTO: Arsip TEPCO Holdings
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Jepang kembali membuang gelombang kedua air limbah radioaktif yang telah diolah ke Samudera Pasifik. 

Pembuangan kedua ini kembali dilancarkan Tepco Jepang pada Kamis (5/10/23) setelah aksi pertamanya berakhir dengan lancar.

Dikutip Tuturpedia.com dari AP News, Kamis (5/10/23) seseorang yang bekerja sebagai Operator di Tepco Holdings mengatakan jika para pekerja sedang mengaktifkan pompa untuk mengencerkan air yang telah diolah dengan air laut dalam jumlah besar. 

Para pekerja juga secara perlahan akan mengirimkan campuran air limbah tersebut ke laut melalui terowongan bawah tanah. 

Dikutip dari Reuters, pelepasan air limbah gelombang kedua ini kabarnya akan berlangsung sekitar 17 hari. Akan ada sebanyak 7800 meter kubik air limbah yang dilepaskan. 

Sementara itu, untuk membuang seluruh limbah yang mencapai ribuan galon diperkirakan akan memakan waktu yang lama, hingga beberapa dekade ke depan. 

Meskipun proses pembuangan limbah pertama dinyatakan lancar tanpa kendala, proses ini tetap menyebabkan ketegangan antara China, Korea Selatan, dan Jepang.

Aksi pembuangan limbah ini juga terus mendapatkan kecaman dari kelompok nelayan karena menyebabkan kualitas ikan tangkapan yang tercemar dengan limbah. 

Beberapa nelayan dari Korea Selatan terus melakukan demonstrasi, meskipun tidak berhasil menghentikan proses pembuangan limbah oleh Tepco. 

Sementara China juga sudah melarang semua impor makanan laut dari Jepang sejak awal pembuangan dilakukan. 

Junichi Matsumoto selaku Executive Officer Tepco Holdings terus mengawasi proses pembuangan air limbah ini. 

Matsumoto juga mengatakan jika Tepco Holdings sudah mendapatkan sebanyak 6000 panggilan dari luar negeri selama 24-27 Agustus 2023 yang diduga sebagian besar berasal dari China.

Jepang harus memilih pilihan terburuk dengan membuang air limbah sisa PLTN Fukushima ke Samudera Pasifik setelah kejadian Tsunami 2011 yang lalu. 

Tepco dan pemerintah Jepang tidak bisa menghindari pilihan ini, mengingat tangki-tangki air limbah akan mencapai kapasitasnya pada awal tahun depan. Untuk itu, perlu adanya ruang untuk dekomisioning yang diperkirakan memakan waktu puluhan tahun ke depan.

Agar tidak menimbulkan dampak yang besar, Jepang berjanji tidak akan membuang limbahnya begitu saja ke bawah laut. 

Pemerintah Jepang mengatakan jika air limbah sudah diolah sedemikian rupa agar sebagian unsur radioaktifnya menghilang sebelum proses pembuangan.

Namun, sayangnya zat tritium pada limbah tersebut sulit tersaring selama proses pengolahan. 

Meskipun begitu, Matsumoto menyatakan jika tingkat zat tritium yang ada pada limbah telah memenuhi standar yang telah ditentukan. 

Pengujian Tepco juga menyatakan jika tidak ada masalah yang teridentifikasi setelah pelepasan air limbah pertama ke Samudera Pasifik.***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses