Indeks
Sports  

Liganya Bellingham: Bagaimana Jude Bellingham Mengubah Real Madrid Musim Ini

Jude Bellingham membawa perubahan bagi Real Madrid pada musim ini. Foto: X.com/realmadrid

Tuturpedia.com – Sejak kedatangannya ke Santiago Bernabeu pada musim panas kemarin, sosok Jude Bellingham langsung memegang peran vital bagi Real Madrid.

Baru-baru ini, Bellingham turut membantu Real Madrid memboyong trofi juara LaLiga ke-36 usai kemenangan 3-0 atas Cadiz, Sabtu (4/5) kemarin.

Yang semakin menarik, Bellingham baru berusia 20 tahun begitu ia direkrut Real Madrid dari Borussia Dortmund.

Pencapaian Individual Jude Bellingham Musim Ini

Besarnya dampak yang diberikan sosok pemain timnas Inggris itu lantas memunculkan istilah baru: It’s Bellingham’s league, alias inilah liganya Bellingham.

Frasa tersebut banyak digunakan oleh para penggemar bola dan pundit di Spanyol sebagai bukti atas musim debut cemerlang sang gelandang di Santiago Bernabeu.

Sepanjang musim ini, ia terpilih menjadi Player of the Month LaLiga dua kali, tepatnya pada Agustus dan Oktober. Pencapaian itu saja sudah mencatatkan namanya sebagai satu-satunya pemain yang terpilih sebagai pemain terbaik bulanan lebih dari satu kali di musim ini.

Selain itu, ia juga dianugerahi dengan penghargaan Golden Boy serta Kopa Trophy tahun 2023, yang kemudian disusul dengan Breakthrough of the Year dalam ajang penghargaan Laureus tahun ini.

Penampilan Bellingham dalam Musim Pertama di Real Madrid

Bellingham datang ke Santiago Bernabeu usai menyabet gelar Pemain Terbaik Bundesliga musim 2022/23.

Sementara itu, Los Blancos baru saja menderita kekalahan memalukan dari Manchester City di semifinal Liga Champions dan gagal menjuarai LaLiga.

Kedatangan Bellingham juga dibarengi dengan kepergian Casemiro ke Manchester United dan keputusan mengejutkan Karim Benzema untuk hengkang ke Arab Saudi.

Dengan adanya Luka Modric dan Toni Kroos yang terus menua, tak pelak Bellingham yang baru saja menginjak usia 20 tahun saat itu dinilai sebagai sosok penting untuk meremajakan lini tengah El Real.

Bersamaan dengan kegagalan presiden klub, Florentino Perez, untuk memboyong Harry Kane maupun Kylian Mbappe, Carlo Ancelotti pun harus memutar otak dan mencari cara agar Bellingham serta potensinya bisa melebur dalam skuadnya.

Alhasil, Ancelotti pun mengubah formasi 4-3-3 yang sukses membawa Real Madrid menjuarai Liga Champions 5 kali dalam 8 tahun demi mendorong Bellingham agar bisa bergerak lebih bebas ke depan sekaligus menciptakan koneksi dengan Vinicius Jr serta Rodrygo di lini serangan.

Improvisasi itu pun berbuah manis. Bellingham berubah menjadi “monster” sekaligus mesin gol El Real: dalam 16 pertandingan pertamanya bersama Real Madrid, ia menjebol gawang lawan 15 kali.

Gol-gol tersebut juga berkontribusi terhadap setiap poin yang didulang klub asal ibu kota Spanyol. Termasuk brace saat melawan Barcelona maupun gol kemenangan dalam El Clasico di Santiago Bernabeu.

Musim ini, Bellingham menempati peringkat kedua top scorer LaLiga dengan 18 gol, dan hanya tertinggal 2 gol dari Artem Dovbyk.

Hanya saja, pencapaian tersebut menempatkan Bellingham sebagai satu-satunya gelandang LaLiga yang mencetak lebih dari 10 gol musim ini.

Sebelum berhadapan dengan Cadiz, satu-satunya trofi yang pernah dimenangkan Jude Bellingham hanyalah Piala Jerman.

Sekarang, ia telah menambah koleksi trofinya dan masih berkesempatan untuk memboyong trofi Liga Champions bersama Real Madrid serta EURO bersama timnas Inggris.

Seperti yang sudah diungkapkan sang gelandang dengan penuh percaya diri pada Oktober silam, “Musim ini tujuan saya adalah memenangkan segalanya,” pungkassnya.***

Penulis: K Safira

Editor: Nurul Huda

Exit mobile version