banner 728x250
News  

Lebih Parah dari Wilayah Lain! BMKG Ungkap Soal Penyebab Banjir Kota Semarang: Bukan Hanya Persoalan Cuaca 

TUTURPEDIA - Lebih Parah dari Wilayah Lain! BMKG Ungkap Soal Penyebab Banjir Kota Semarang: Bukan Hanya Persoalan Cuaca 
Kepala BMKG ungkap penyebab banjir di Kota Semarang. Foto: Instagram.com/dwikoritakarnawati.
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com –  Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ungkap soal penyebab banjir di Kota Semarang. 

Dikutip Tuturpedia.com, Jumat (15/3/2024), Kota Semarang dikepung banjir parah usai sebelumnya hujan dengan intensitas tinggi disertai petir terus mengguyur ibu Kota Jawa Tengah dan sekitarnya, Rabu (13/3). 

Terkait banjir yang melanda Kota Semarang, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati pun buka suara dan menjelaskan fakta mengejutkan dari penyebab banjir yang terjadi. 

Menurut Dwikorita Karnawati, banjir yang terjadi di Semarang memang dipengaruhi oleh adanya fenomena Madden Julian Oscillation dan bersamaan dengan adanya pengaruh tidak langsung dari 3 bibit siklon. 

“Nah kalau yang tentang banjir kali ini itu tadi ada fenomena Madden Julian Oscillation dan bersamaan dengan adanya pengaruh tidak langsung dari bibit Siklon,” ujar Dwikorita. 

Wanita berusia 59 tahun ini juga menjelaskan penyebab Semarang menjadi kota yang mengalami dampak terparah dibandingkan wilayah lainnya. 

“Nah kenapa Semarang kok tampaknya paling parah, ya? Karena memang  wilayah Semarang ini mohon maaf dari penyelidikan Geologi itu terjadi penurunan secara kontinu. Sehingga lahannya terutama di pesisir, lahannya memang di daratnya itu lebih rendah dari muka air laut. Itu menjadikan kenapa kok nampaknya di situ seakan-akan paling parah, padahal pasokan hujannya kan kurang lebih sama dengan sekitarnya,” lanjutnya. 

Kepala BMKG ini juga menyampaikan jika banjir yang terjadi di Semarang dipengaruhi kondisi lahan setempat yang mengalami penurunan. 

“Efek atau dampak di darat itu dipengaruhi kondisi lahan setempat di mana permukaan tanahnya mengalami penurunan,” ungkap Dwikorita.  

Dia menegaskan jika banjir yang terjadi bukan hanya persoalan hujan dan cuaca saja. Namun juga karena adanya fenomena bersamaan seperti banjir rob, air pasang dan bibit Siklon.

Ia  juga menyebutkan banjir kali ini tak ada kaitannya dengan kondisi panas di Semarang yang terjadi tahun lalu. 

“Jadi, ini bukan hanya persoalan hujan bukan hanya persoalan cuaca. Kemudian kali ini adanya banjir itu tidak ada kaitannya dengan kondisi panas di Semarang tahun lalu. Kondisi banjir kali ini di Semarang itu tadi sudah dijelaskan  adanya fenomena yang bersamaan banjir rob, air pasang kemudian bibit siklon,” paparnya.***

Penulis: Niawati

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses