Tuturpedia.com — Suasana Malioboro kini terasa semakin nyaman bagi wisatawan yang ingin menikmati khasnya Yogyakarta dengan berjalan kaki. Pemerintah Daerah DIY menambah durasi bebas kendaraan bermotor di sepanjang Jalan Malioboro, dari yang semula hanya 3 jam menjadi 5 jam setiap hari.
Mulai sekarang, jalan ikonik yang menjadi magnet wisatawan itu akan bebas dari lalu lintas kendaraan mulai pukul 17.00 hingga 22.00 WIB. Waktu tersebut dipilih karena merupakan jam kunjungan paling padat.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan DIY, kebijakan ini merupakan langkah untuk menghadirkan Malioboro yang lebih bersih, nyaman, dan tertib. “Kebijakan ini untuk memberikan suasana yang lebih nyaman dan udara lebih bersih bagi para pengunjung Malioboro,” katanya.
Malioboro Lebih Ramah Pejalan Kaki
Walau bebas kendaraan bermotor, bukan berarti Malioboro benar-benar kosong dari moda transportasi. Beberapa kendaraan yang dianggap ramah lingkungan dan menjadi ciri khas budaya tetap boleh beroperasi: Trans Jogja, Becak, Andong, Sepeda.
Hadirnya kendaraan tradisional seperti becak dan andong justru menjadi daya tarik tersendiri, membawa suasana klasik dan nostalgik khas Yogyakarta.
Penyesuaian Jam Bongkar Muat
Untuk menjaga aktivitas perdagangan tetap berjalan lancar, pemerintah juga menata ulang jam bongkar muat barang bagi pedagang. Kini, proses tersebut hanya diizinkan pada pagi hari hingga pukul 09.00 WIB dan pada malam hari setelah pukul 22.00 WIB.
Dengan aturan baru ini, pengunjung dapat merasakan Malioboro yang lebih rapi, tertib, dan enak dipandang di jam sibuk wisata.
Menuju Malioboro Pedestrian Penuh 2026
Perpanjangan durasi bebas kendaraan hanyalah awal dari perubahan besar yang sedang disiapkan pemerintah. Malioboro ditargetkan menjadi kawasan pedestrian penuh pada 2026, yang akan membuka lebih banyak ruang publik bagi masyarakat.
Dengan begitu, Malioboro bukan hanya sekadar tempat belanja oleh-oleh, tetapi juga ruang bertemu, berekreasi, dan menikmati seni budaya Yogyakarta yang hidup di setiap sudutnya.
