Indeks

Lebaran 2024, Angka Kecelakaan Arus Mudik dan Arus Balik Menurun 8 Persen, Kakorlantas: Tingkat Kesadaran Semakin Naik

Kakorlantas ungkap adanya penurunan angka kecelakaan arus mudik dan arus balik Lebaran 2024. Foto: PMJNews.

Tuturpedia.com – Mudik menjadi salah satu tradisi yang lazim dilakukan masyarakat Indonesia saat Lebaran atau Idul Fitri.

Setelah arus mudik dan arus balik usai, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Aan Suhanan bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pun menutup Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2024 di Command Center Kemenhub.

Dikutip Tuturpedia.com dari PMJNews pada Minggu (21/4/2024), Aan Suhanan mengatakan bahwa pelaksanaan arus mudik balik tahunan kali ini dapat berjalan dengan lancar berkat sinergi dan kolaborasi, sehingga mampu menekan angka kecelakaan lalu lintas.

“Pengelolaan arus tahun ini berjalan dengan baik angka kecelakaan lalu lintas secara umum ada penurunan 8 persen untuk kejadian dan untuk tingkat fatalitas turun 12 persen,” tutur Aan Suhanan.

Lebih lanjut Aan menjelaskan bahwa selama pelaksanaan operasi ketupat 2024, faktor penyebab kecelakaan yang umum terjadi pada para pemudik di antaranya karena gagal menjaga jarak, kelalaian terhadap lalu lintas, dan kendaraan yang melampaui batas kecepatan.

“Penyebab kecelakaan yang terbanyak adalah gagal jaga jarak ini ada 1.117 kasus. Kedua ceroboh terhadap lalu lintas yang ada di depannya ini ada 956 kasus, ceroboh saat belok 553 kasus, melampaui batas kecepatan ada 397 kasus, kemudian marka jalan ada 442 kasus,” sambungnya.

“Keterlibatan sepeda motor ada penurunan 8 persen kalau tahun lalu ada 4.545 tahun ini 4.196 ini mungkin salah satu indikator tingkat kesadaran sepeda motor ini meningkat semakin naik,” sambungnya.

Selain itu, Aan juga menyebut adanya faktor lain seperti kelelahan fisik yang turut menjadi pemicu terjadinya kecelakaan lalu lintas pada arus mudik dan balik tahun ini. Kelelahan disebut menjadi penyebab para pengemudi kehilangan konsentrasi.

“Kalau kita lihat dari model kecelakaannya tabrak belakang ini kemungkinan ada kelelahan karena gagal menjaga jarak konsentrasi kurang, sehingga menabrak belakang ini menjadi salah satu faktor utama,” pungkas Aan.***

Penulis: Sri Sulistiyani

Editor: Nurul Huda

Exit mobile version