Tuturpedia.com – Keluarga mendiang Tupac Shakur kini mengambil langkah hukum baru dengan menyewa Alex Spiro, seorang pengacara ternama asal New York yang sebelumnya menangani kasus aktor dan penulis asal Amerika Serikat, Alec Baldwin.
Mereka ingin menyelidiki kemungkinan keterkaitan kematian rapper legendaris tersebut dengan Sean “Diddy” Combs atau P Diddy, yang kini tengah menghadapi tiga dakwaan berat serta puluhan gugatan terkait kejahatan seksual.
Dikutip Tuturpedia dari laman Billboard pada Senin (7/10/2024), terdapat dugaan bahwa ada kaitan antara P Diddy dan pembunuhan Tupac.
Tupac Shakur, yang saat itu berusia 25 tahun, ditembak saat mengendarai mobil di Las Vegas pada September 1996. Enam hari kemudian, tepatnya pada 13 September 1996, ia meninggal dunia akibat luka tembak yang dideritanya.
Setelah bertahun-tahun spekulasi mengenai siapa dalang di balik serangan tersebut, aparat penegak hukum berhasil menangkap Duane “Keefe D” Davis, mantan pemimpin geng, pada September 2023.
Davis kemudian didakwa dengan satu tuduhan pembunuhan menggunakan senjata mematikan, yang diyakini berhubungan dengan pembunuhan Tupac.
Langkah keluarga Shakur untuk menyewa pengacara Spiro terjadi setelah Davis mengeklaim pada Juli 2024 bahwa Combs, atau yang lebih dikenal sebagai P Diddy, menawarkan sejumlah uang sebesar US$1 juta untuk membunuh Tupac.
Klaim tersebut memperkuat dugaan bahwa ada keterlibatan Combs dalam pembunuhan tersebut, yang makin ramai dibicarakan setelah rapper Eminem merilis lagu berjudul Fuel sebagai bagian dari albumnya The Death of Slim Shady (Coup de Grâce) pada Juli 2024.
Dalam lagu tersebut, Eminem menyebut nama Notorious B.I.G. dan Tupac sambil menyinggung rumor keterlibatan P Diddy dalam pembunuhan yang terjadi pada tahun 1996.
Lirik jika diterjemahkan berbunyi: Beristirahatlah dengan damai, Biggie / Dan Pac, kalian berdua seharusnya masih hidup (Ya) / Tapi aku nggak mau cari masalah dengan dia (Nggak) / Karena dia mungkin akan memerintahkan orang untuk menghabisiku seperti yang Keefe D lakukan padanya.
Pada tahun 2008, P Diddy pernah membantah tuduhan bahwa dirinya terlibat dalam pembunuhan Tupac. Dalam pernyataannya, ia menyebutkan bahwa cerita tersebut sepenuhnya salah dan tidak berdasar.
Ia juga menegaskan bahwa baik dirinya maupun mendiang Notorious B.I.G. tidak mengetahui atau terlibat dalam serangan terhadap Tupac sebelum, selama, atau setelah kejadian tersebut.
Kini, masalah yang dihadapi P Diddy makin rumit setelah September 2024 ia didakwa oleh jaksa federal atas tuduhan sebagai otak operasi kriminal besar yang bertujuan memenuhi kepuasan seksualnya selama beberapa dekade terakhir.
Hingga saat ini, sudah ada 12 korban yang mengajukan gugatan perdata terkait pelecehan seksual terhadapnya dalam setahun terakhir.
Profil dan Perjalanan Karier Tupac Shakur
Tupac Amaru Shakur, lebih dikenal dengan nama panggung 2Pac atau Makaveli, lahir pada 16 Juni 1971 di Harlem, New York, Amerika Serikat.
Dia tumbuh di tengah keluarga dengan ikatan kuat pada aktivisme politik, terutama melalui ibunya, Afeni Shakur, yang merupakan anggota kelompok radikal Black Panther.
Aktivisme dan semangat perjuangan ini berpengaruh besar pada pandangan hidup Tupac dan tecermin dalam karyanya.
Saat kecil, Tupac harus sering berpindah-pindah karena masalah ekonomi keluarga, namun hal itu tidak menghalangi bakat seninya yang sudah tampak sejak dini, terutama di bidang puisi dan teater.
Ia kemudian mengasah bakat tersebut di Baltimore School for the Arts, Maryland, di mana ia mengembangkan kemampuan akting dan musiknya.
Sebagai rapper, aktor, dan aktivis, Tupac Shakur menjadi salah satu ikon terbesar dalam industri hiburan.
Lirik-lirik lagunya sering kali menyentuh isu-isu penting seperti ketidakadilan sosial, perjuangan hidup, dan diskriminasi rasial.
Kariernya dimulai pada awal 1990-an, ketika ia bekerja sebagai penari latar untuk grup rap Digital Underground, tetapi tak lama kemudian, ia mulai merintis karier solo yang cemerlang.
Album debutnya, 2Pacalypse Now (1991), langsung mencuri perhatian karena berani menyinggung isu sosial seperti kemiskinan dan kekerasan polisi, membuatnya dikenal sebagai salah satu suara terkuat dalam dunia hip-hop.
Kesuksesan besar Tupac datang setelah ia merilis album Me Against the World pada tahun 1995, yang menjadi salah satu album paling ikonik dalam sejarah hiphop.
Meskipun sempat dipenjara karena kasus penyerangan, kariernya terus menanjak. Bergabung dengan Death Row Records, Tupac merilis All Eyez on Me pada tahun 1996, yang meraih kesuksesan komersial besar.
Selain itu, Tupac juga sukses sebagai aktor, membintangi film-film seperti Juice dan Poetic Justice.
Namun, kehidupan Tupac penuh dengan kontroversi, terutama perseteruannya dengan rapper East Coast, seperti Notorious B.I.G., yang mencerminkan rivalitas besar antara rap West Coast dan East Coast pada saat itu.***
Penulis: Muhamad Rifki
Editor: Annisaa Rahmah