banner 728x250

KTT OKI di Gambia Bahas Pembangunan Negara, Menlu RI Soroti Hal Ini!

TUTURPEDIA - KTT OKI di Gambia Bahas Pembangunan Negara, Menlu RI Soroti Hal Ini!
Saat KTT OKI Retno Marsudi, Menlu RI soroti pembangunan yang belum merata di negara-negara OKI. Foto: Laman OKI.
banner 120x600

Tuturpedia.com – KTT ke-15 Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) telah dimulai pada Sabtu di ibu kota Gambia, Banjul. 

Dengan tema “Meningkatkan persatuan dan solidaritas melalui dialog untuk pembangunan berkelanjutan”, diperkirakan para pemimpin dunia dari 57 negara anggota OKI dan negara-negara lain akan hadir termasuk dari Indonesia. 

Diadakannya KTT OKI  ke-15 ini bertujuan untuk KTT mengatasi tantangan-tantangan mendesak yang dihadapi umat (komunitas Muslim) dan memperluas kerja sama dan solidaritas di antara negara-negara anggota dalam mencapai tujuan bersama sebagaimana tercantum dalam piagam secara kolektif.

Selain itu, pertemuan ini juga bertujuan untuk memperluas perekonomian domestik dan merevitalisasi usaha kecil dan menengah dan mengambil kesempatan untuk berbagi kekayaan budaya Gambia dan Afrika dengan dunia.

Dalam mencapai tujuan tersebut, para pemimpin dunia tersebut juga akan akan membahas isu-isu global, terutama situasi terkini di Palestina dan perang Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 34.000 orang.

Menlu RI soroti kesenjangan pembangunan di beberapa negara

Pada pertemuan tersebut, Retno Marsudi, Menlu RI yang juga hadir dalam KTT OKI menyoroti adanya kesenjangan pembangunan yang terjadi di beberapa negara. 

“Beberapa negara anggota sedang bergulat dengan kemiskinan yang meluas, di mana 21 dari 46 negara berkembang merupakan anggota OKI,” ungkap Retno, Gambia, Sabtu (4/5/24).

Untuk mengatasi hal tersebut, Indonesia mendesak keterlibatan lebih besar sektor swasta di negara-negara OKI melalui peningkatan kesepakatan perdagangan dan investasi.

Selain itu, Retno juga menekankan pentingnya pemberdayaan perempuan dan akses terhadap pendidikan yang berkualitas bagi pembangunan inklusif di negara-negara OKI.

Selain itu, Retno juga kembali menegaskan perlunya keberpihakan negara-negara Islam terhadap Palestina. Menurutnya, saat ini seluruh negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) berutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina.

Invasi Israel di Jalur Gaza dengan membunuh lebih dari 34 ribu warga Palestina dalam tujuh bulan terakhir. Retno kembali menyerukan OKI untuk bersatu membela keadilan dan kemanusiaan bagi rakyat Palestina.

“Kita harus mempertahankan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat di Gaza dengan cara apa pun yang diperlukan untuk melanjutkan dukungan kita terhadap UNRWA. Oleh karena itu, Jaring Pengaman Keuangan Islam yang disepakati di OKI harus segera diaktifkan.” ujar Retno.***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Nurul Huda