Tuturpedia.com – Christoper Steffanus Budianto (CSB) alias Steven, buronan kasus dugaan penipuan sewa mobil terhadap artis Jessica Iskandar telah ditangkap polisi di Thailand dan langsung diterbangkan ke Indonesia pada (21/11/2023).
Adapun penerbangan Steven dari Bangkok, Thailand oleh Polri melalui Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) diterbangkan ke Indonesia pada siang kemarin.
Kabar ini dikonfirmasi oleh Kadiv Hubinter Polri, Irjen Pol Krishna Murti, bahwa tersangka tertangkap di Thailand.
“Ya benar. Yang bersangkutan telah ditangkap di Thailand,” ujar Krishna Murti, dikutip Tuturpedia.com dari PMJ News (21/11/2023).
Penangkapan Steven ini dilakukan dengan adanya kerja sama antara Polri dan Kepolisian Thailand, Royal Thai Police.
“Sejak diperoleh informasi keberadaan yang bersangkutan ada di Thailand, kami berkoordinasi intens dengan Kepolisian Thailand (Royal Thai Police),” lanjutnya.
Kemudian tersangka tiba di Bandara Soekarno Hatta, Indonesia. Berdasarkan pantauan Tuturpedia.com dari unggahan video Instagram Jessica Iskandar, terlihat ia bersama suami yaitu Vincent Verhaag menyambut kedatangan Steven sembari merekam video dan melampiaskan emosinya.
“Mana uang saya, balikin uang saya, balikin mobil-mobil saya, jangan kabur lagi kamu!” ucap Jessica Iskandar kepada Steven, dilansir Tuturpedia.com dari akun Instagram @inijedar (22/11/2023).
Steven hanya terdiam mengenakan masker berwarna putih, ia didampingi oleh petugas polisi dan dikerumuni awak media sampai keluar dari bandara.
“Emang bukan orang sembarangan tersangka CSB ini, selalu mangkir panggilan BAP, bisa lolos terus, bisa kabur selama 18 bulan sampai ditetapkan tersangka, sampai jadi DPO interpol dan akhirnya dijemput oleh interpol Hubinter Polri Indonesia di luar negeri. Top sih, pasti gak main sendirian nih,” tulis Jessica Iskandar di keterangan Instagramnya.
Kronologi Penangkapan di Thailand
Sewaktu penangkapannya di Thailand, rupanya Steven sedang berjalan sore di pinggir jalan, petugas kemudian langsung mengikutinya dan pukul 3 sore waktu setempat diamankan.
“Jadi yang bersangkutan sedang melakukan kegiatan aktivitas biasa, berjalan di sore hari, di pinggir jalan suatu jalan protokol, kemudian sudah diikuti oleh petugas, kemudian pukul 3 sore diamankan,” ungkap Kompol Yuliansyah, Kasubdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Ketika ditangkap, tersangka CSB tidak melakukan perlawanan dan memilih kooperatif kepada petugas polisi.
“Tidak ada perlawanan. Yang bersangkutan cukup kooperatif,” tutur Yuliansyah.
“Langsung kita boyong sudah sampai di Mako dengan selamat, selanjutnya kita lakukan proses pemeriksaan,” sambungnya.
Dibawa ke Polda Metro Jaya
Usai dari Bandara Soekarno Hatta, tersangka CSB dipindahkan ke Polda Metro Jaya oleh pengawal anggota kepolisian.
“Melalui proses police to police, akhirnya berhasil menangkap mengamankan yang bersangkutan dan kita jemput dengan Krimum Polda Metro Jaya,” ujar Kombes Pol Audie S Latuheru, Kabag Jatinter Set NCB Divisi Hubinter Polri, dikutip Tuturpedia.com dari PMJ News (22/11/2023).
CSB pun dibawa masuk ke Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya dalam keadaan tangan terikat kabel ties.
Pelarian di Luar Negeri
Selama ini, Christoper Steffanus Budianto melakukan pelarian di berbagai tempat. Sehingga, Thailand bukanlah satu-satunya negara yang ia singgahi di masa pelariannya sebagai buronan kasus dugaan penipuan sewa mobil milik Jessica Iskandar.
“Di Bangkok sendiri kalau kami dapat keterangan dari imigrasi itu sekitar 3 bulan di Bangkok,” sebut Kompol Yuliansyah, Kasubdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Berdasarkan keterangan polisi, tersangka CSB tinggal sendiri di sebuah kondominium atau gedung besar tanpa keluarga di Bangkok.
“Sendiri. Di Thailand yang bersangkutan tidak ada keluarga,” kata Yuliansyah.
Seperti pertanggungjawaban yang telah diminta oleh Jessica Iskandar, pihak kepolisian terus melakukan pemeriksaan terhadap tersangka Christoper Steffanus Budianto. Seperti penggunaan apa saja yang sudah ia lakukan terhadap uang hasil perolehan itu selama berada di Hong Kong, Singapura, dan Vietnam.
“Nah itu yang akan kita dalami ya, uang hasil penipuannya ke mana, digunakan untuk apa, itu yang akan kita dalami,” pungkasnya.***
Penulis: Annisaa Rahmah
Editor: Nurul Huda
