Tuturpedia.com – Pada Sabtu (10/8/2024) telah dilaksanakan program kerja multidisiplin “Kreasi MPASI Puding Jagung sebagai peluang bisnis: Solusi Gizi Seimbang untuk Tumbuh Kembang Anak” di Kecamatan Wonogiri, Jawa Tengah.
Program kerja ini dilakukan oleh Zulfikar Imampuro, M. Randhiza Pahlevi, Edvan Satyo, Nemat Mukti Putra, Elvina Anindya, Artanti W, Setyowati Nur Hanifah, Salsabila Syakira, dan Shafira Nur Laily selaku mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro (Undip) Tahun 2024.
Kegiatan ini dihadiri oleh warga setempat khususnya ibu-ibu yang memiliki anak berusia di bawah tiga tahun (batita) dan lansia. Program ini diselenggarakan di Posyandu Flamboyan IV yang mencakup Dusun Setro dan Dusun Gondang Kurung, Desa Wonoharjo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
Dalam upaya meningkatkan status gizi anak-anak di Desa Wonoharjo, mahasiswa KKN Undip meluncurkan inovasi pemberian makanan tambahan (PMT) dengan menggunakan bahan pangan lokal berupa jagung yang merupakan salah satu komoditas pertanian utama Desa Wonoharjo.
Inovasi ini ialah bagian dari upaya peningkatan gizi dan kesehatan generasi muda, juga sebagai alternatif menu Makanan Pendamping ASI (MPASI). Tak hanya berfokus pada pembuatan produk makanan, mahasiswa KKN Undip pun menyertakan strategi dan teknik pemasaran karena produk makanan ini berpotensi dijadikan bisnis rumahan.
Adapun rangkaian kegiatan yang dilakukan meliputi pemaparan materi terkait angka statistik mengenai PMT di Kabupaten Wonogiri, lalu angka penurunan jumlah balita prevelensi stunting di Indonesia, kemudian dipaparkan pula alasan memilih puding jagung sebagai inovasi pangan berbahan baku jagung manis, manfaat puding jagung, cara pengolahan jagung hingga menjadi puding jagung, serta penjelasan mengenai puding jagung dapat dijadikan peluang bisnis rumahan dan stategi dalam pemasaranya.
Untuk memudahkan dalam memahami materi, diberikan juga leaflet atau selebaran untuk setiap partisipan.
Alasan Mengangkat Puding Jagung sebagai Solusi
Mahasiswa KKN Undip mengangkat puding jagung sebagai solusi untuk masalah ini karena jagung merupakan bahan yang mudah didapat dan memiliki kandungan gizi yang baik.
Terlebih, jagung kaya akan karbohidrat kompleks, serat, serta vitamin hingga mineral penting seperti vitamin B, vitamin C, folat, dan magnesium, yang berperan mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.
Dengan pengolahan jagung menjadi puding yang lembut dan manis, anak-anak bisa lebih mudah mengonsumsi dan mendapatkan manfaat gizinya secara optimal. Proses pembuatan puding jagung pun menggunakan jagung manis yang dihaluskan kemudian dibuang ampasnya, kemudian dicampur dengan gula, santan, dan agar. Bisa juga ditambahkan bahan lain seperti telur untuk tambah kandungan protein dan lemak. Setelah itu, adonan dimasak hingga matang kemudian dapat dicetak dan didinginkan di kulkas.
Program ini tidak hanya berdampak pada peningkatan gizi anak-anak, tetapi juga membuka peluang bisnis bagi masyarakat setempat. Melalui pelatihan kewirausahaan, mahasiswa KKN Undip membantu warga untuk mengembangkan produk puding jagung sebagai usaha rumahan. Warga diberikan penjelasan tentang bagaimana mengemas puding jagung dengan menarik dan memasarkan produk mereka agar diminati oleh konsumen dan peserta tampak antusias.
“Produknya sangat menarik, kapan-kapan saya coba ingin sendiri di rumah,” tutur Sri Hartuti, salah satu kader sehat.
Kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi para ibu untuk mengubah pola makan dan gaya hidup anak-anaknya menjadi lebih sehat meskipun hanya menggunakan bahan sederhana yang mudah ditemukan di tempat sekitar. Hal tersebut diharapkan dapat mengurangi risiko penyakit dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Selain memberikan manfaat langsung bagi kesehatan masyarakat, inovasi ini turut memberikan peluang ekonomi bagi para pengusaha lokal. Dengan meningkatnya permintaan akan produk MPASI yang baru, diharapkan akan terjadi peningkatan produksi dan pemasaran produk lokal, yang akan memberikan manfaat ekonomi yang lebih luas bagi komunitas setempat.***
Penulis: Shafira Nur Laily
Editor: Annisaa Rahmah