Tuturpedia.com – Menyambut Pemilu 2024, KPU bekerja sama dengan Asta Jaya Centra Cinema, Padi Padi Creative, dan Garin workshop memproduksi film drama komedi berjudul ‘Kejarlah Janji.’
Film yang disutradarai Garin Nugroho dan dibintangi oleh Ibnu Jamil, Cut Mini, Shenina Cinnamon, Bima Zeno, Thomas Rian, dan Trio Timus: Theresia WD, Asriuni Pradipta dan Irene Vista ini tayang perdana di Studio XXI Epicentrum Kuningan, Jakarta, Jumat (15/9/2023).
Kerja sama yang dilakukan KPU ini merujuk pada Pasal 12 huruf j Undang Undang Nomor 7 Tahun 2017.
Pasal tersebut berisi tentang Pemilihan Umum mengamanatkan kepada KPU untuk menyosialisasikan penyelenggaraan pemilu yang berkaitan dengan tugas dan wewenang KPU kepada masyarakat.
Untuk memenuhi amanat tersebut, KPU melakukan strategi yang cukup out of the box, yakni pembuatan film layar lebar.
Dengan demikian, para penonton bukan hanya mendapatkan hiburan, melainkan pesan yang ingin disampaikan juga tercapai.
“Melalui film ini kami ingin membangun kesadaran bersama untuk menciptakan pemilu sebagai sarana integrasi bangsa, mengajak pemilih menggunakan hak pilihnya dengan bijak, melawan politik uang, politik identitas dan SARA, serta membangun sikap toleransi,” tutur Ketua KPU, Hasyim Asy’ari.
Lebih lanjut, dia juga menyampaikan sasaran utama dari pembuatan film ini adalah untuk generasi milenial dan pemilih pemula gen Z.
Sebab, menurut Ketua KPU, film menjadi media yang sangat kuat dalam menyampaikan pesan, hiburan dan informasi kepada masyarakat luas.
Sinopsis Film ‘Kejarlan Janji’
Film ini berkisah tentang Pertiwi (Cut Mini), ibu mandiri yang menghidupi tiga anaknya yang sedang mencari identitas diri, Sekar (Shenina Cinnamon), Adam (Bima Zeno), dan Isham (Thomas Rian).
Ibu tangguh yang dipenuhi masalah sejarah suami yang kalah dalam Pilkades, tapi juga menyimpan cinta penuh misteri. Masalah menjadi penuh drama dan komedi, ketika ketiga anaknya pulang ke rumah.
Ketiganya membawa masalah terkait identitas diri dan balas dendam kekalahan ayahnya. Lucunya, anak-anak ini malah menemukan misteri cinta ibu mereka yang ingin menikah lagi.
Semua terjadi di tengah riuh dan panasnya suasana menjelang Pilkades di desa yang dipimpin sosok lurah ganteng, Janji Upaya (Ibnu Jamil).
Sosok lurah teladan, dengan status duda yang melahirkan beragam gosip pribadi bercampur gosip politik yang jenaka dan penuh drama.
Kata Sutradara tentang Film ‘Kejarlah Janji’
Selain harapan dari Ketua KPU, Garin Nugroho selaku sutradara film ini turut menambahkan. Menurutnya, film bisa menjadi media untuk mempengaruhi opini, sikap, dan perilaku penontonnya.
Terlebih, film juga bisa memicu diskusi sosial, perubahan budaya, atau pengaruh politik. Sebab hal ini dipicu oleh penggambaran situasi, karakter dan konflik di dalamnya.
“Civic education menjadi sangat penting di tengah kompleksitas pemilu di era media baru yang riuh rendah. Film ini menjadi medium civic education yang sangat langka. Pendekatan drama komedi menjadi cara untuk mengelola warga pemilih di berbagai wilayah nusantara,” tuturnya.
Sebagai informasi, film ‘Kejarlah Janji’ hanya akan tayang terbatas di bioskop-bioskop tanah air.
Pemutaran keliling juga akan dilakukan di ruang-ruang publik, ruang-ruang pemutaran alternatif, jaringan bioskop, maupun layar tancap di berbagai daerah di tanah air.
Jadwal nonton bareng di beberapa kota akan diumumkan di akun media sosial KPU dan akun media film ‘Kejarlah Janji.’
Masyarakat umum, instansi pemerintah maupun swasta, dan stakeholder pemilu dapat mengusulkan dan memutar film ini.***
Penulis: Sarah Limbeng
Editor: Nurul Huda
