banner 728x250

Korea Utara Konfirmasi Travis King Berlindung ke Negaranya Karena Diskriminasi dan Rasisme

TUTURPEDIA - Korea Utara Konfirmasi Travis King Berlindung ke Negaranya Karena Diskriminasi dan Rasisme
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Korea Utara mengkonfirmasi ada Tentara Amerika Serikat yang ingin berlindung di negaranya karena dugaan penganiayaan dan rasisme. Menurut APNews, Kamis (17/8/23), Korea Utara juga mengkonfirmasi mereka menahan tentara tersebut.

Sejauh berkembangnya berita ini, Pejabat Amerika Serikat menyatakan jika mereka yakin tentara dengan nama Travis King sengaja menyebrang ke Korea Utara dan menolak untuk berbicara jika dirinya adalah tawanan perang.

Sementara itu, menurut Reuters, Kamis (17/8/23), Penyelidik Korea Utara menyimpulkan bahwa Travis King pergi ke Korea Utara dengan sengaja dan ilegal. Penyelidik juga menyebutkan tujuan Travis adalah untuk menetap di Korea Utara.

Selama penyelidikan berlangsung oleh Korea Utara, KCNA mengungkap jika Travis King mengaku bahwa memang itu merupakan keinginannya sendiri untuk pergi ke Korea Utara. Selain itu, ia juga memendam rasa kecewa karena mengalami penganiayaan tidak manusiawi dan diskriminasi rasial di dalam Angkatan Darat AS. 

Pernyataan Travis King juga didukung oleh tanggapan paman Travis. Dikutip Tuturpedia.com dari laman Reuters, Kamis (17/8/23), Myron Gates mengatakan jika benar keponakannya yang berkulit hitam mengalami rasisme selama penempatan militernya. 

Tanggapan Pemerintah Amerika Atas Pengakuan Travis King

Pejabat masih menunggu tanggapan substantif yang akan diberikan oleh Korea Utara terkait informasi tentang Travis King. Mereka tidak dapat memverifikasi tanggapan Travis seperti yang dilaporkan oleh Korean Central News Agency (KCNA). Namun, hingga saat ini Pejabat Amerika Serikat tetap mengupayakan kepulangan salah satu tentaranya itu dengan selamat. 

Travis King merupakan tentara Amerika Serikat yang pernah bertugas di Korea Selatan sebagai pencegahan terhadap agresi dari Korea Utara. Pada saat itu, ia mengikuti tur sipil dan melintasi perbatasan yang seharusnya menuju Fort Bliss, Texas setelah dibebaskan dari penjara Korea Selatan atas tuduhan penyerangan.  

Namun, setelah diketahui dirinya dinyatakan “kabur” ke Korea Utara, ini menjadikannya sebagai orang Amerika pertama yang ditahan di Korea Utara selama hampir 5 tahun.

Keadaan ini tentu memancing kekhawatiran Ibu Travis King atas keadaan sang anak dan menghimbau Korea Utara untuk memperlakukan Travis King dengan manusiawi.

Kabur atau Tawanan?

Mengutip dari laman resmi APNews, Kamis (!7/8/23), seorang pakar konsultan LMI yang berbasis di Virginia dan juga mantan analisis CIA menyatakan jika semua berita yang diberikan adalah 100% propaganda Korea Utara. 

Amerika Serikat, Korea Selatan, dan yang lainnya menuduh jika Korea Utara menggunakan tahanan asing dari masa lalu untuk merebut konsesi diplomatik. Beritanya, beberapa tahanan asing mengatakan setelah pembebasan mereka bahwa pernyataan bersalah mereka saat menjadi tahanan Korea Utara adalah sebuah paksaan.

Sementara itu, mengutip dari Reuters, Kamis (17/8/23), Tae Yong-Ho seorang mantan diplomat Korea Utara yang sekarang menjadi anggota parlemen Korea Selatan menyebutkan jika pernyataan King bisa menjadi kabar baik. 

Ia menyatakan ketika Korea Utara menyebut Travis King sebagai “penyusup ilegal dibandingkan sebagai pembelot, dan menyebutkan “negara ketiga” menunjukkan bahawa Korea Utara mungkin tidak mau menahan Travis terlalu lama.

Ia juga menyebutkan jika hal itu meningkatkan kemungkinan Korea Utara mengirim Travis King ke negara ketiga, dimana pejabat Amerika Serikat dapat menjemput Travis pulang. 

Penulis: Anna Novita Rachim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses