Tuturpedia.com – Siapa sangka, senyum yang memang biasa melekat di bibir Jurgen Klinsmann menuai kontroversi pada laga semifinal Piala Asia 2023 antara Korea Selatan melawan Yordania, Selasa (6/2).
Pada laga tersebut, anak buah Klinsmann terpaksa harus mengakui kekalahan 2-0 dari Yordania dan melupakan harapan untuk menjuarai Piala Asia 2023.
Sementara itu, Yordania mencatat sejarah dengan melangkah ke babak final untuk pertama kalinya di ajang Piala Asia 2023 tahun ini.
Usai peluit tanda akhir pertandingan ditiup, Klinsmann terlihat menghampiri pelatih Yordania, Hussein Ammouta, untuk mengucapkan selamat.
Seharusnya tak ada masalah sama sekali selama momen itu terjadi. Justru seharusnya Klinsmann patut mendapatkan pujian atas sikap sportifnya.
Hanya saja, senyuman yang terbentuk di bibir sang pelatih pada momen itulah yang menjadi sorotan.
Bahkan, momen tersebut memancing amarah para penggemar dan jurnalis Korea, apalagi melihat para pemain timnas Korea Selatan yang menangis di atas lapangan usai kekalahan itu.
Merespons kontroversi tersebut, pelatih asal Jerman itu pun memberikan penjelasan. Menurutnya, normal baginya untuk memberikan selamat kepada pelatih tim lain.
“Bagi saya, normal-normal saja menyelamati pelatih lain ketika timnya lebih baik dalam pertandingan. Saya pikir ini adalah bentuk respek,” jelas Klinsmann menanggapi momen yang jadi sorotan itu.
“Mereka (Yordania) layak menang hari ini. Mereka tim yang lebih baik, namun bagi saya ini sepenuhnya normal. Kalau Anda bilang saya tidak seharusnya tersenyum, berikan senyuman kepada seseorang yang pantas menerima pujian pada momen itu. Mungkin kita memiliki pendekatan yang berbeda,” imbuhnya.
Meski begitu, kritik terhadap Klinsmann yang “tebar senyuman” hanyalah pucuk dari gunung es. Pasalnya, ia telah memanen kritik perihal penampilan skuad Taegeuk Warriors sepanjang turnamen Piala Asia 2023 hingga akhirnya melaju ke semifinal.
Tak hanya itu saja, taktiknya juga jadi bahan pertanyaan. Bahkan, terdapat kesan bahwa seharusnya ia bisa membawa skuad Korea Selatan yang berisi pemain-pemain berbakat melangkah lebih jauh.
Meski begitu, Klinsmann rupanya menyadari rasa frustrasi penggemar atas hasil yang diperoleh timnas Korea Selatan.
“Saya sangat kecewa. Saya marah karena kami seharusnya bisa melakukan yang lebih baik malam ini,” ungkapnya.
“Kami tidak berdampak pada 20 atau 30 menit pertama. Maka dari itu saya bilang kami memberikan respek bagi mereka (Yordania) karena mereka tampil lebih baik,” lanjut Klinsmann.
“Namun ketika pertandingan berakhir dan saya menyelamati pelatih lain dan Anda tersenyum karena dia secara pribadi dan Anda menyelamati dia. Menurut saya ini bukan perkara besar. Saya jelas-jelas tidak keluyuran dan tersenyum di mana saja malam ini,” tegasnya.
“Ada alasan mengapa kami kalah, kami harus menerima alasan itu. Jika tim lain menunjukkan lebih di atas lapangan, yang mereka (Yordania) lakukan, maka Anda harus memberikan respek kepada mereka,” tandas mantan pemain timnas Jerman yang menjuarai Piala Dunia 1990 itu.***
Penulis: K Safira
Editor: Nurul Huda