Tuturpedia.com – Korea Selatan baru-baru ini mengumumkan kebijakan yang cukup menarik bagi para orang tua yang akan memiliki anak pada tahun 2024.
Dikutip Tuturpedia melalui laporan dari The Korea Herald pada Senin (30/1/2024), Program yang dikenal sebagai First Encounter Vouchers telah diumumkan dengan memberikan dukungan finansial yang signifikan sebesar 29,6 juta won atau sekitar Rp350 juta untuk setiap bayi yang lahir selama tahun ini.
Kebijakan ini berlangsung selama delapan tahun sejak kelahiran anak, dengan harapan dapat merangsang pertumbuhan kelahiran di negara tersebut.
Berdasarkan Komite Presidensial untuk Masyarakat Lanjut Usia dan Kebijakan Kependudukan Korea Selatan, bayi pertama yang lahir akan menerima bonus sebesar 2 juta won sebagai bagian dari program ini, sedangkan anak kedua akan mendapat tambahan 3 juta won.
Dana tunai yang diberikan oleh program ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk perawatan pasca melahirkan, pengobatan, dan pembelian produk khusus anak.
Namun, manfaat dari First Encounter Vouchers tidak hanya berhenti pada bonus kelahiran saja.
Orang tua yang baru saja melahirkan akan menerima dukungan finansial tambahan sebesar 1 juta won setiap bulan selama tahun pertama kelahiran anak.
Pada tahun kedua, jumlah bulanan ini akan berkurang menjadi 500 ribu won, namun tetap memberikan tambahan dukungan selama setahun.
Dengan demikian, total dukungan yang diberikan mencapai 18 juta won selama dua tahun pertama kelahiran anak.
Selain itu, pemerintah juga berkontribusi dengan memberikan bantuan bulanan sebesar 100 ribu won selama delapan tahun berturut-turut.
Harapannya, total dana sebesar 29,6 juta won atau sekitar Rp350 juta ini akan menjadi insentif yang cukup kuat untuk mendorong peningkatan jumlah kelahiran di Korea Selatan.
Menurut laporan dari Yonhap, statistik menunjukkan penurunan jumlah kelahiran di Korea Selatan dari Januari hingga November 2023, dengan hanya 213.572 bayi yang lahir, mengalami penurunan sebesar 8,1% dibandingkan dengan tahun 2022.
Dengan adanya program ini, diharapkan dapat mengatasi tren penurunan kelahiran dan menciptakan dampak positif terhadap pertumbuhan populasi di masa mendatang untuk negara Korea Selatan.***
Penulis: Muhamad Rifki
Editor: Annisaa Rahmah
Respon (0)