banner 728x250
News  

Korban Banjir Bandang di Sumatera Barat Capai 50 Orang, Jokowi Sampaikan Alasan Belum Bisa Berkunjung

TUTURPEDIA - Korban Banjir Bandang di Sumatera Barat Capai 50 Orang, Jokowi Sampaikan Alasan Belum Bisa Berkunjung
Presiden Jokowi beri alasan belum mendatangi para korban bencana banjir bandang di Sumatera Barat. FOTO: Laman Setkab RI.
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan alasannya belum dapat menemui korban bencana banjir bandang di Sumatera Barat. Meskipun saat ini korban meninggal dunia akibat bencana banjir dan longsor tersebut telah mencapai 50 orang.

Jokowi mengatakan, dirinya ingin mengunjungi Sumatera Barat guna melihat langsung kondisi, sekaligus memberikan dukungan kepada masyarakat terdampak. 

Namun, kunjungan tersebut masih perlu dijadwalkan lantaran kondisi infrastruktur yang terpengaruh oleh bencana, termasuk beberapa jalan yang terdampak longsor.

“Saya juga ingin ke sana, tapi masih mengatur waktu karena juga di sana kondisinya jalan banyak yang longsor, pengungsi juga baru ditata, kemudian nanti kalau waktunya sudah ketemu saya akan berkunjung ke Sumatra Barat dalam rangka memberikan bantuan dan memberikan solusi bagi yang terdampak,” ujar Jokowi  di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara, Selasa (14/5/2024).

Jokowi mengatakan, meski belum berkunjung, dirinya terus mengikuti perkembangan situasi pascabencana banjir bandang di Sumatera Barat.

“Saya mengikuti terus dengan saksama perkembangan banjir yang terjadi di Kabupaten Tanah Datar, di Sumatra Barat. Saya juga telah memerintahkan Kepala BNPB untuk langsung ke sana dan sudah sampai ke sana,” tambahnya.

Guna menanggulangi bencana banjir bandang di Sumatera Barat, Jokowi mengatakan pemerintah telah mengambil langkah-langkah proaktif.

Di antaranya memerintahkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk segera mendatangi area terdampak, demi menyalurkan bantuan dan pemulihan.

Untuk diketahui, banjir bandang lahar dingin melanda wilayah Sumatra Barat pada Sabtu (11/5/2024) malam. Kejadian ini dipicu hujan dengan intensitas tinggi di wilayah hulu Gunung Marapi. 

Empat kabupaten terdampak cukup parah akibat bencana alam ini antara lain Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Padang Panjang, dan Kabupaten Padang Pariaman.

Menurut data BNPB per 14 Mei 2024, korban meninggal dunia akibat banjir di Sumatera Barat mencapai 50 orang. Sementara 27 orang masih berstatus hilang, 37 orang luka-luka. Selain itu, BNPB juga mencatat sebanyak 3.396 warga berstatus mengungsi. 

Adapun rincian dengan korban meninggal dunia di antaranya Kota Padang Panjang 2 orang, Kabupaten Agam 20 orang, Kabupaten Tanah Datar 19 orang, Kota Padang 1 orang, Kabupaten Padang Pariaman 8 orang.

“Datanya akan berkembang terus. Untuk membantu mencari (korban) yang masih hilang alat berat itu masuk harus secepat mungkin karena kan Basarnas punya golden time di 6×24 jam, kita akan tetap upayakan mencari sampai ketemu apabila ada pihak keluarga atau ahli waris yang minta tetap dicarikan ya kita harus cari,” ujar Kepala BNPB Suharyanto.

Hingga Senin sore, pengiriman bantuan logistik dan evakuasi warga masih dilakukan. Kendati masih adanya tempat dan jalur yang masih tertutup dan terisolir, Suharyanto mengatakan pengiriman bantuan dilakukan menggunakan jalur udara maupun darat dengan memakai jembatan darurat. 

BNPB juga menyalurkan bantuan awal dana operasional berupa Dana Siap Pakai (DSP) kepada pemerintah daerah terdampak banjir lahar dengan jumlah total Rp3,2 miliar.

Selain itu juga diserahkan bantuan logistik berupa tenda pengungsian, tenda keluarga, sembako, makanan siap saji, hygiene kit, terpal, selimut, kasur, pompa alpon, jendet light, lampu solar panel, toilet portable, gergaji pohon, hingga perlengkapan kebersihan bagi warga terdampak.***

Penulis: Angghi Novita

Editor: Nurul Huda