Indeks

Komisi VI DPR Minta Mendag Awasi Harga Kebutuhan Pokok, Zulhas Bahas Utang Rafaksi Migor

Pemerintah terus bekerja keras untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok. Foto: Laman Kemendag
Pemerintah terus bekerja keras untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok. Foto: Laman Kemendag

Tuturpedia.com – Komisi VI DPR RI meminta Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan untuk mengawasi kenaikan harga barang kebutuhan pokok (bapok) menjelang hari Natal dan tahun baru dalam rapat kerja di Gedung DPR, Jakarta pada (27/11/2023).

Dalam rapat kerja yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima, Mendag Zulkifli Hasan memberikan penjelasan mengenai harga barang kebutuhan pokok, rafaksi minyak goreng (migor), stabilitas harga komoditas pangan, dan kinerja ekspor Indonesia.

Dilansir Tuturpedia.com dari laman Kemendag (27/11/2023), Zulkifli Hasan atau kerap disebut Zulhas menyampaikan bahwa pemerintah terus bekerja keras untuk menstabilkan harga barang kebutuhan pokok (bapok) supaya masyarakat dapat membelinya dengan harga yang terjangkau.

Adapun pengendalian harga bapok ini juga menjadi prioritas pemerintah agar inflasi tetap terjaga. Lebih lanjut, Zulhas menuturkan sebagian komoditas bapok saat ini sedang mengalami penurunan harga.

“Pada 24 November 2023, harga bapok terpantau stabil. Bahkan, sebagian besar berada pada tren penurunan yang signifikan jika dibandingkan dengan bulan lalu dan minggu lalu. Ada komoditas yang naik harganya dibanding bulan lalu dan minggu lalu. Tentu kondisi ini menjadi perhatian kita bersama. Saya bersama jajaran Kemendag memastikan harga dapat kembali ke level yang terjangkau bagi masyarakat,” ujar Mendag Zulkifli Hasan.

Selain itu, disebutkan juga rincian komoditas yang harganya naik dibandingkan bulan lalu, yaitu cabai merah keriting naik 45,21%, cabai merah besar 49,93%, cabai rawit merah 35,09%, bawang merah 22,36%, dan gula pasir 7,71%.

Utang Rafaksi Minyak Goreng

Menurut informasi yang beredar, sebelumnya para pelaku usaha menempuh jalur hukum karena pemerintah tak kunjung membayar utang selisih harga minyak goreng.

Hal ini berawal dari banting harga minyak goreng yang dijual ritel modern dari harga Rp 23.000 menjadi Rp 14.000, penurunan harga dilakukan sebab pemerintah berjanji untuk membayarkan selisih harga rafaksi itu melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit yang telah diatur dalam Permendag Nomor 3 Tahun 2022.

Mendag Zulhas pun menjelaskan, saat ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) belum menyampaikan hasil verifikasi PT Sucofindo sebagai surveyor kepada Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Oleh sebab itu, BPDPKS belum bisa menunaikan pembayaran. Sementara itu, Kemendag juga perlu berkoordinasi dengan kementerian serta lembaga lain dalam menyelesaikan pembayaran rafaksi minyak goreng dengan cermat.

Lebih jauh, Kemendag sudah mengirim surat kepada Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun), dan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) untuk meminta tanggapan.

“Kemendag mengedepankan prinsip kehati-hatian dan penyelenggaraan pemerintahan yang baik melalui koordinasi dengan Jamdatun Kejaksaan Agung RI untuk meminta pendapat dan pendampingan hukum terkait isu hukum yang mungkin terjadi dalam pembayaran klaim. Kemendag juga telah bersurat kepada BPKP terkait reviu hasil verifikasi PT Sucofindo terhadap klaim selisih harga pembayaran minyak goreng. Kemenko Polhukam merekomendasikan agar Kemendag mengangkat pembahasan rafaksi dalam rapat koordinasi terbatas (rakortas) tingkat menteri di Kementerian Koordinator Perekonomian,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan.

Sebagai informasi, reviu adalah pemeriksaan ulang bukti-bukti suatu kegiatan untuk memberikan keyakinan bahwa kegiatan tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang ada.

Kinerja Ekspor Indonesia

Selanjutnya, pembahasan tentang ekspor Indonesia, Mendag Zulkifli mengungkapkan neraca perdagangan Indonesia masih terus melanjutkan tren surplus bulanan (jumlah yang melebihi hasil biasanya) yang berlangsung sejak Mei 2020.

“Meskipun tren surplus neraca perdagangan masih berlanjut hingga Oktober 2023, Indonesia perlu mewaspadai menipisnya surplus perdagangan seiring dengan melemahnya harga komoditas di pasar global dan perlambatan kinerja perdagangan serta perekonomian global dibanding tahun lalu,” ucapnya.

Pencapaian jumlah transaksi sementara penyelenggaraan Trade Expo Indonesia ke-38 senilai USD 25,3 miliar. Menurut Mendag, ini jauh melebihi target tahun 2023 sebesar USD 11 miliar.

Untuk itu, Zulhas menginformasikan bahwa pemerintah telah membentuk Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional lewat penerbitan Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 demi meningkatkan kinerja ekspor nasional dan memperkuat neraca perdagangan sehingga pertumbuhan ekonomi nasional dapat terdorong.***

Penulis: Annisaa Rahmah

Editor: Nurul Huda

Exit mobile version
news-3012

yakinjp


sabung ayam online

yakinjp

yakinjp

rtp yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

judi bola online

slot thailand

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

ayowin

mahjong ways

judi bola online

mahjong ways 2

JUDI BOLA ONLINE

maujp

maujp

maujp

MAUJP

MAUJP

sabung ayam online

9000511

9000512

9000513

9000514

9000515

9000516

9000517

9000518

9000519

9000520

9000521

9000522

9000523

9000524

9000525

9000611

9000612

9000613

9000614

9000615

9000616

9000617

9000618

9000619

9000620

9000526

9000527

9000528

9000529

9000530

9000531

9000532

9000533

9000534

9000535

9000536

9000537

9000538

9000539

9000540

9000621

9000622

9000623

9000624

9000625

9000626

9000627

9000628

9000629

9000630

9000631

9000632

9000633

9000634

9000635

9000541

9000542

9000543

9000544

9000545

9000546

9000547

9000548

9000549

9000550

9000551

9000552

9000553

9000554

9000555

9000636

9000637

9000638

9000639

9000640

9000641

9000642

9000643

9000644

9000645

9000646

9000647

9000648

9000649

9000650

9000556

9000557

9000558

9000559

9000560

9000561

9000562

9000563

9000564

9000565

9000566

9000567

9000568

9000569

9000570

9000571

9000572

9000573

9000574

9000575

9000651

9000652

9000653

9000654

9000655

9000656

9000657

9000658

9000659

9000660

9000576

9000577

9000578

9000579

9000580

9000581

9000582

9000583

9000584

9000585

9000661

9000662

9000663

9000664

9000665

9000666

9000667

9000668

9000669

9000670

9000416

9000417

9000418

9000419

9000420

9000421

9000422

9000423

9000424

9000425

9000426

9000427

9000428

9000429

9000430

9000586

9000587

9000588

9000589

9000590

9000591

9000592

9000593

9000594

9000595

9000596

9000597

9000598

9000599

9000600

9000671

9000672

9000673

9000674

9000675

9000676

9000677

9000678

9000679

9000680

9000681

9000682

9000683

9000684

9000685

9000601

9000602

9000603

9000604

9000605

9000606

9000607

9000608

9000609

9000610

9000686

9000687

9000688

9000689

9000690

9000691

9000692

9000693

9000694

9000695

9000441

9000442

9000443

9000444

9000445

9000446

9000447

9000448

9000449

9000450

9000451

9000452

9000453

9000454

9000455

9000696

9000697

9000698

9000699

9000700

9000701

9000702

9000703

9000704

9000705

9000706

9000707

9000708

9000709

9000710

9000441

9000442

9000443

9000444

9000445

9000446

9000447

9000448

9000449

9000450

9000471

9000472

9000473

9000474

9000475

9000476

9000477

9000478

9000479

9000480

9000481

9000482

9000483

9000484

9000485

9000711

9000712

9000713

9000714

9000715

9000716

9000717

9000718

9000719

9000720

9000721

9000722

9000723

9000724

9000725

9000486

9000487

9000488

9000489

9000490

9000491

9000492

9000493

9000494

9000495

9000496

9000497

9000498

9000499

9000500

9000726

9000727

9000728

9000729

9000730

9000731

9000732

9000733

9000734

9000735

9000736

9000737

9000738

9000739

9000740

9000741

9000742

9000743

9000744

9000745

9000746

9000747

9000748

9000749

9000750

news-3012