Jateng, Tuturpedia.com – Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) tinjau progress pembangunan terminal tipe A dan Bandara Ngloram, Cepu, Blora, Jawa Tengah.
Dalam kunjungan kerja untuk cek spesifik berkaitan dengan sarana dan prasarana tersebut dipimpin langsung oleh Sudewo.
Tak hanya melakukan kunjungan kerja, Komisi V DPR RI ini juga melakukan dialog dan diskusi dengan sejumlah stakeholder dari Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, hingga Pemerintah Kabupaten Blora, dalam hal ini Bupati Blora, Arief Rohman.
“Kunjungan spesifik Komisi V DPR RI kali ini dilakukan dalam rangka meninjau pembangunan infrastruktur dan transportasi di Kabupaten Blora, sebagai sarana dan prasarana penunjang mobilitas di Provinsi Jawa Tengah,” ucap Sudewo, saat berada di bandara Ngeloram, pada Kamis (16/11/20203).
Lebih lanjut, Sudewo mengatakan, saat kunjungan ke kabupaten Blora, Komisinya juga telah melakukan pengawasan terkait pembangunan Terminal Tipe A Cepu, yakni dengan Kementerian PUPR.
“Berkaitan dengan pembangunan Terminal Tipe A Cepu, sampai saat ini terjadi keterlambatan sebesar kurang lebih 13 persen, di mana targetnya harus selesai pada bulan Mei 2024. Tadi sudah mendapatkan penjelasan dari direktur sarana dan prasarana Ditjen Perhubungan Darat akar persoalan keterlambatan karena terjadi review desain yang memakan waktu,” bebernya.
Oleh karena akar persoalan sudah bisa teratasi, Sudewo pun menyampaikan bahwa keterlambatan itu masih bisa dikejar.
“Target tahap pertama sebesar 30 persen pada tahun 2023 itu akan bisa tercapai. Untuk yang 70 persen selanjutnya akan bisa direalisasikan pada awal tahun 2024 sampai Mei 2023, sehingga 100 persen bisa selesai,” terangnya.
Ia juga menceritakan sebetulnya jumlah armada di Terminal Cepu banyak. Tentunya hal ini juga memadai untuk ditingkatkan status terminal ini menjadi terminal A.
Selain melakukan pengawasan, pihaknya juga menyerap masukan dari Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Kabupaten Blora, kaitannya dengan sarana dan prasarana transportasi.
“Komisi V DPR RI ingin mengetahui dan menginventarisir kebutuhan dan permasalahan pengelolaan infrastruktur Bandara Ngloram, utamanya terkait pengelolaan sarpras pelayanan di bandara serta pengelolaan terminal penumpang tipe A di Cepu,” tandasnya.
Selain itu, dia juga sempat membahas operasional Bandara Ngloram. Pihaknya akan memberikan saran kepada Kementerian Perhubungan untuk melakukan studi, survei, untuk mencari akar permasalahan dan menemukan solusi penyelesaian masalah secara permanen.
Sudewo meyakini , ketersediaan infrastruktur yang baik merupakan mesin utama pendorong investasi, memacu pertumbuhan ekonomi dan distribusi logistik serta pemerataan hasil pembangunan demi kesejahteraan masyarakat.
“Oleh karena itu, pemerintah diharapkan dapat bergerak cepat dan inovasi baik dalam bentuk kebijakan dalam kewenangannya maupun dalam bentuk program kerja yang berbasis kerakyatan,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Blora, Arief Rohman mengapresiasi dukungan dari Komisi V DPR RI yang turut memberikan perhatian untuk Kabupaten Blora. Khususnya lewat berbagai proyek strategis nasional hingga pembangunan sejumlah infrastruktur transportasi.
Termasuk kaitannya dengan Bandara Ngloram, pihaknya pun mengungkapkan, akan terus mendorong agar bandara tersebut bisa dioptimalkan.
Bahkan hingga saat ini, Pemkab juga melakukan kerja sama dengan BPSDM Kemenhub, mengadakan berbagai event, hingga menggandeng komunitas dan sekolah penerbangan. Termasuk juga menyelenggarakan penerbangan umroh melalui Bandara Ngloram.
Gus Arief sapaan akrab Bupati Blora, juga berharap agar Komisi V DPR dan kementerian terkait untuk bisa terus mendukung supaya infrastruktur transportasi di Kabupaten Blora ini bisa semakin baik, dan semakin bermanfaat untuk masyarakat Blora dan daerah sekitar.
“Terima kasih Komisi V, atas beberapa proyek strategis nasional di Kabupaten Blora, kami juga mengucapkan terima kasih atas pembangunan terminal Tipe A Cepu meskipun progressnya belum terlaksana dengan baik,” ungkapnya.***
Penulis: Lilik Yuliantoro
Editor: Nurul Huda
