Tuturpedia.com – Komet adalah benda besar yang terbuat dari debu dan es yang mengorbit Matahari. Terkenal karena ekornya yang panjang dan mengalir, benda-benda ini merupakan sisa-sisa pembentukan tata surya 4,6 miliar tahun lalu.
Para astronom mengungkap jika ada sebuah komet berukuran tiga kali Gunung Everest telah meledak di luar angkasa dan kini meluncur menuju Bumi.
Ledakan tersebut pertama kali diamati pada 5 Oktober dan dilaporkan oleh British Astronomical Association (BRA). Ini adalah ledakan kedua setelah ledakan pertama yang terjadi pada Juli.
Meskipun tidak benar-benar menabrak bumi, diketahui komet ini akan bisa terlihat dengan mata telanjang ketika berada di titik terdekatnya dengan bumi pada 21 April 2024.Â
Dikutip dari laman Business Today, Sabtu (21/10/23) hal ini menarik perhatian para astronom dari komet yang akan melewati Bumi ini adalah proses ledakannya.
Setelah kecerahan komet meningkat belasan kali lipat karena tambahan cahaya yang dipantulkan dari komanya yang membentang, atmosfer di sekitar inti komet yang bebas lepas dan terbentuk ketika batu tersebut mendekati Matahari dan esnya menyublim.
Pada hari-hari berikutnya, koma komet semakin meluas dan mengembangkan tanduk ganjil. Komet tersebut saat ini sedang meluncur menuju bumi dan tata surya bagian dalam.
Komet tersebut merupakan batuan luar angkasa yang bernama 12P/Pons-Brooks. Komet ini dikenal sebagai batuan kriovolkanik atau yang berasal dari gunung berapi dingin.
Dikutip dari laman Daily Mail, Sabtu (21/10/23) komet ini memiliki inti padat yang diperkirakan berdiameter 18.6 mil (30 km) dan juga terdiri dari es debu, dan gas.Â
Jika dibandingkan dengan komet lain, Pons-Brooks memiliki ukuran yang sama dengan komet Halley yang pernah juga terlihat di Bumi pada tahun 1954.
Nah, meskipun para astronom menyatakan jika komet ini akan dekat dengan Bumi pada April 2024, diperkirakan Pons-Brooks akan mencapai magnitudo +4 dan dapat terlihat lebih jelas dengan mata telanjang pada Mei dan Juni 2024.Â
Setelah mencapai titik terdekatnya dengan Bumi, batuan luar angkasa ini kemudian akan terlempar ke luar tata surya dan mengelilingi matahari. Lalu, akan kembali lagi pada tahun 2095 nanti.
Pons-Brooks saat ini berada di konstelasi Hercules dan dapat diamati dari arah Timur-Utara-Timur pada ketinggian 36 derajat di atas ufuk.
Saat ia terus bergerak menuju Bumi, kemungkinan besar batuan luar angkasa tersebut akan terus meletus, bahkan berpotensi lebih dahsyat dari sebelumnya.
Meskipun terdengar menyeramkan, Laboratorium propulsi jet NASA telah mengklasifikasikan 12P/Pons-Brooks sebagai ‘asteroid dekat Bumi’ karena kedekatan orbitnya dengan Bumi, namun tidak dianggap berpotensi berbahaya.***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Nurul Huda