Tuturpedia.com – MKA (13) santri pondok pesantren di Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur tewas usai dilempar kayu berpaku oleh sang guru.
Dikutip Tuturpedia.com, Senin (30/9/02024), insiden MKA tersebut terjadi pada Minggu (15/9/2024) sekitar pukul 06.00 WIB.
Kala itu para santri termasuk korban tengah melakukan rutinitas berolahraga usai melaksanakan salat Subuh.
Kemudian salah seorang ustaz berinisial U mengingatkan para santri itu untuk segera mandi lantaran akan memasuki jam kunjungan orang tua dan pelaksanaan salat Duha. Sebagaimana disampaikan oleh Kasi Humas Polres Blitar Kota, Iptu Samsul Anwar, Jumat (27/9/2024).
“Pagi itu ketika sudah pukul 6 WIB salah satu ustaz memperingatkan santri untuk segera mandi,” ujar Iptu Samsul Anwar.
Namun tak digubris, para santri itu tetap melanjutkan permainan, saat itulah pelaku mengambil kayu dan melemparnya sehingga mengakibatkan kayu itu mengenai bagian belakang korban.
Tanpa diketahui, kayu yang dilemparkan rupanya tertempel paku hingga menancap di kepala korban.
Usai paku dicabut, korban langsung tidak sadarkan diri dan segera dibawa ke RSUD Srengat. Namun kondisinya yang memburuk membuat korban segera dirujuk ke RSUD Kabupaten Kediri agar bisa ditangani lebih lanjut.
“Kebetulan korban lewat dan mengenai kepala bagian belakangnya. Kayu tersebut ada pakunya, pakunya menancap di kepala korban. Kemudian papan dicabut dan korban tidak sadar,” lanjutnya.
Ketika dibawa ke RSKK Kediri, korban diharuskan untuk segera melakukan tindakan operasi, namun pihak rumah sakit tak berani melakukan tindakan tersebut karena masih menunggu kondisi korban stabil dahulu.
Akhirnya korban pun dinyatakan meninggal dunia. Saat ini pihak Polres Blitar Kota sudah menerbitkan surat penyelidikan terhadap kejadian tersebut.
Lebih lanjut, petugas juga sudah meminta keterangan dari pengelola pondok pesantren dan sejumlah tenaga pendidik yang mengetahui kejadian itu. Hingga saat ini, polisi masih belum menetapkan tersangka lantaran belum ada laporan dari keluarga korban.
“Polres Blitar Kota sudah berupaya memanggil keluarga. Mungkin karena masih berduka, jadi belum bisa hadir ke polres untuk memberikan laporan,” kata Samsul.
Sementara itu, menurut paman korban, Iqwal Rikky Susanto, pihak keluarga mendapat kabar dari pihak pondok bahwa MKA meninggal sekitar pukul 08.00 WIB.
“Korban meninggal di RSKK pada Selasa (17/9/2024) sekitar pukul 08.00 WIB,” ucap Iqwal Rikky Susanto.
Ketika dikabari, sang nenek langsung menuju rumah sakit.
“Neneknya langsung ke rumah sakit (Srengat). Saya masih kerja dan baru menyusul ke rumah sakit sekitar pukul 10.30 WIB,” sambungnya.
Korban diketahui selama ini tinggal bersama sang nenek karena kedua orang tuanya sudah bercerai. Sementara ibunya kerja di Taiwan sedang ayahnya bekerja di Malaysia.***
Penulis: Niawati
Editor: Annisaa Rahmah













