banner 728x250
Sosial  

Kisah Pemulung Raup Berkah di Acara Menhan Prabowo dan Mentan Andi Amran

Inilah kisah pemulung yang mengais sampah di Kridosono. Foto: Lilik Yuliantoro
Inilah kisah pemulung yang mengais sampah di Kridosono. Foto: Lilik Yuliantoro
banner 120x600
banner 468x60

Jateng, Tuturpedia.com – Sampah di acara “Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Nasional melalui Optimalisasi Peran LMDH se-Provinsi Jawa Tengah” pada Kamis (18/1/2024) membawa berkah bagi pemulung.

Acara tersebut diadakan di Kabupaten Blora, Jawa Tengah yang dihadiri oleh Menhan Prabowo dan Mentan Andi Amran Sulaiman. Imbas positifnya, para pemulung dapat mengumpulkan sampah dengan banyak.

Menurut pantauan awak media di lokasi, tepatnya di Stadion Kridosono, para pemulung tampak mengais rezeki dengan cara mengumpulkan sampah plastik atau bekas minuman dan kardus bekas makanan yang berceceran di sejumlah titik.

Salah satunya di depan perpustakaan umum Blora.

Salah seorang pemulung bernama Yanto, mengatakan bahwasanya mencari sampah di pusat acara seperti saat ini, memberikan pemasukan lebih bagi dirinya dan beberapa rekan pemulung. 

“Makanya saat dapat kabar kalau ada acara di Kridosono ini, saya dan rekan-rekan pemulung lainnya yang datang sejak subuh, langsung fokus di beberapa titik, untuk segara mengumpulkan di karung besar-besar. Setelah dikumpulkan itu, kita naikkan ke mobil terbuka (kol tepak) untuk dijual ke tengkuknya (tengkulak),” ucapnya.

Lebih lanjut, dirinya juga sempat membandingkan, bahwa mengumpulkan sampah plastik di suatu acara yang biasa, biasanya hanya sekitar 10-15 kilogram.

Seperti botol dan kardus, jikalau dijual, akan laku Rp15.000 hingga Rp20.000. Namun, lebih lanjutnya, jika mengumpulkan sampah di acara perhelatan akbar, bisa mendapatkan sekitar 50-100 kilogram.

Dari total tersebut, jika dijual bisa mencapai ratusan ribu bahkan jutaan. 

“Jadi, kalau saat perhelatan akbar kita fokus dulu. Apalagi nanti kalau musim kampanye terbuka, penghasil kita bisa naik dua kali lipat dibandingkan hari biasa, namun juga tergantung jenis sampahnya,” ungkapnya.

Sampah di Acara Besar Jadi Ladang Penghidupan Pemulung

Hal senada juga disampaikan seorang pemulung asal Grobogan bernama Hadi, sampah di acara seperti ini, telah menjadi ladang penghidupan, khususnya sampah berupa plastik. 

Bahkan, pria yang mengaku baru 3 tahun menjadi pemulung ini, sempat bekerja di sebuah proyek. Namun karena sesuatu hal, saat ini aktivitasnya di proyek dihentikan sementara.

“Demi menyambung hidup, saya memungut sampah sejak tiga tahun terakhir ini. Sampah yang sudah dikumpulkan saya jual ke pemasok, untuk kebutuhan sehari-hari. Daripada bengong, lebih baik cari ini (sampah plastik), bisa dijual. Lumayan untuk pemasukan,” bebernya.

Dirinya juga mengatakan, bahwa dalam sehari biasanya mengumpulkan dua karung sampah plastik. Sampah kemudian dikumpulkan selama seminggu, untuk kemudian dijual kepada pengepul dengan hasil Rp200.000 hingga Rp300.000.***

Kontributor Jawa Tengah: Lilik Yuliantoro

Editor: Annisaa Rahmah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses