Tuturpedia.com – Kiper AC Milan, Mike Maignan, sempat meninggalkan posnya dalam laga kontra Udinese di Serie A, pada Sabtu (20/1/2024).
Aksi tersebut dilakukan kiper utama AC Milan tersebut sebagai respons atas tindakan rasis sekelompok pendukung Udinese yang ditujukan kepada dirinya.
Usai meninggalkan lapangan, rekan-rekan setimnya di AC Milan segera menyusul sang kiper. Hanya saja, Maignan kembali ke lapangan beberapa menit kemudian.
Yang sangat disayangkan, Maignan mengaku kepada reporter usai pertandingan bahwa malam tersebut bukan kali pertama ia menjadi sasaran rasisme.
Berdasarkan pengalamannya tersebut, kiper Prancis tersebut lantas menuntut adanya sanksi yang lebih tegas terhadap pelaku tindakan rasis.
Oleh karena itu, Maignan menuntut akuntabilitas dari seluruh sistem di dunia sepak bola.
“Kita tidak bisa bermain sepak bola seperti ini,” tuturnya.
“Mereka harus mendapatkan sanksi yang sangat kuat, karena bicara saja tak lagi ada efeknya. Kita harus mengatakan bahwa apa yang mereka lakukan salah. Bukan seluruh penonton, sebagian besar penggemar ingin mendukung tim mereka dan mengolok-olok Anda, hal itu normal. Tapi ini (rasisme) tidak (normal),” jelas Maignan menegaskan poin yang ia sampaikan.
Melalui akun X pribadinya, @mmseize, Maignan turut menjelaskan lebih lanjut soal bentuk rasisme yang ia amati.
“Para pelaku tindakan ini (rasisme), karena mudahnya bertindak secara berkelompok secara anonim sebuah platform, para penonton yang ada di stadion yang melihat segalanya, yang mendengar segalanya namun memilih tetap diam, Anda juga terlibat,” tegasnya.
Pada hari yang sama, aksi rasisme juga terjadi di liga divisi dua Inggris kala Sheffield Wednesday berhadapan dengan Coventry City.
Pemain Coventry, Kasey Palmer, mengungkapkan bahwa ia menjadi target tindakan rasisme sekelompok penggemar Wednesday lewat seruan-seruan yang menirukan suara monyet.
Baik Palmer maupun Maignan sama-sama merupakan pemain berkulit hitam.
Seruan seperti itu pula yang menimpa Maignan. Sang kiper menuturkan bahwa ia mendengar suara-suara seperti monyet di babak kedua.
Baru ketika ia mendengar seruan yang sama sekali lagi, ia segera menginformasikan ofisial di lapangan.
“Saya marah karena ini bukan pertama kalinya (insiden) ini terjadi. Saya tidak ingin bermain, namun kami adalah keluarga dan saya tidak bisa meninggalkan rekan-rekan setim saya begitu saja,” ungkapnya.
Udinese segera menanggapi insiden tersebut lewat rilis resmi pada Minggu (21/1/2024), yang mengungkapkan penyesalan mendalam serta pernyataan kecaman atas segala bentuk rasisme dan kekerasan.
AC Milan juga membuat pernyataan singkat resmi melalui akun media sosial mereka. Dalam pernyataan tersebut, Rossoneri tidak akan mengunggah konten media sosial apa pun pada Minggu (21/1/2024) sebagai bentuk dukungan bagi sang kiper dan perlawanan atas rasisme.
“Menyusul peristiwa yang tak bisa diterima pada pertandingan melawan Udinese, AC Milan telah memutuskan untuk tidak mengepos konten media sosial apa pun hari ini, 21 Januari 2024, sebagai dukungan untuk Mike Maignan dan perlawanan atas rasisme. #WeRespAct,” demikian bunyi rilis klub.
Tak hanya dari pihak klub saja, kedua insiden tersebut memicu reaksi keras dari presiden FIFA, Gianni Infantino, sebagai peristiwa yang “benar-benar menjijikkan.”***
Penulis: K Safira
Editor: Annisaa Rahmah