banner 728x250
Budaya  

Ki Ageng Pandanaran Art Festival: Ita Ajak Bupati dan Wali Kota se-Kedungsepur Kolaborasi Integrasikan Pariwisata

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu bersama Bupati dan Wali Kota se-Kedungsepur dalam ajang Ki Ageng Pandanaran Art Festival 2024. Foto: Dok. Pemkot Semarang
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu bersama Bupati dan Wali Kota se-Kedungsepur dalam ajang Ki Ageng Pandanaran Art Festival 2024. Foto: Dok. Pemkot Semarang
banner 120x600
banner 468x60

Semarang, Tuturpedia.com – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengajak Bupati dan Wali Kota se-Semarang Raya bersinergi mengintegrasikan sektor pariwisata di wilayah Kedungsepur. 

Mbak Ita atau sapaan akrab Hevearita Gunaryanti mengundang Bupati dan Wali Kota se-Kedungsepur dalam ajang Ki Ageng Pandanaran Art Festival 2024 dan Hari Kebaya Nasional di Kota Lama Semarang, Sabtu (27/7/2024). 

Hadir dalam kesempatan itu, Bupati Kendal Dico Ganinduto dan perwakilan Bupati/Wali Kota Demak, Grobogan, Kabupaten Semarang, dan Salatiga. 

“Jadi memang saya ingin berkolaborasi untuk bagaimana mengintegrasikan pariwisata, sehingga saya mengundang kepala daerah se-Kedungsepur untuk menyatukan dan mengintegrasikan sektor pariwisata,” ucap Mbak Ita usai acara. 

Menurut dia, sektor pariwisata yang diangkat masing-masing daerah di Kedungsepur mempunyai keunikan tersendiri. 

“Pariwisata ini kan banyak, ada wisata heritage di Kota Semarang, ada wisata religi di Kabupaten Demak, wisata air di Kabupaten Kendal. Selain itu ada wisata sejarah Mrapen dengan Bledug kuwunya di Grobogan serta wisata alam dan kekinian di Salatiga dan Kabupaten Semarang,” terangnya. 

Dirinya mengatakan, dengan berbagai macam ciri khas dan kekayaan potensi pariwisata itu, akan jadi nilai tawar bagi pengunjung jika terintegrasi baik. 

“Jika ini menjadi satu kesatuan, wisatawan datang ke sini tidak hanya ke Kota Semarang saja, tapi bisa juga ke Demak, ke Grobogan, Ungaran, Salatiga atau ke Kendal. Pariwisata bisa tersentral dan membuat pengunjung kangen untuk datang kembali ke wisata di wilayah Kedungsepur,” tuturnya. 

Mengenai kegiatan Ki Ageng Pandanaran Art Festival 2024, merupakan kegiatan untuk mengenang dan nguri-uri bupati pertama Kota Semarang yaitu Ki Ageng Pandanaran. 

Pada Sabtu (27/7/2024) lalu merupakan Haul Ki Ageng Pandanaran ke-522 yang menjadi tonggak sejarah Semarang.

“Untuk itu kami helat Ki Ageng Pandanaran Art Festival 2024 sekaligus peringatan Hari Kebaya Nasional yang pertama di Kota Lama Semarang. Kemudian kami undang Bupati/Wali Kota se-Kedungsepur untuk mensinergikan sektor pariwisata,” tambahnya. 

Dalam peringatan Hari Kebaya Nasional ini, turut dimeriahkan oleh parade 2.000 perempuan berkebaya dari berbagai unsur masyarakat di Kota Semarang. 

“Kebaya merupakan warisan budaya tak benda yang saat ini tengah diajukan prosesnya ke Unesco. Meskipun tidak sendiri, tetapi kebaya ini memiliki keseragaman dengan pakaian adat ASEAN, karena kebaya hampir sama dengan milik negara tetangga,” imbuhnya. 

Dengan adanya parade kebaya ini, Mbak Ita berharap menjadi salah satu upaya nguri-uri budaya agar perempuan sampai anak-anak senang menggunakan kebaya agar kebaya tak lekang oleh waktu.***

Kontributor Kota Semarang: Alan Henry Pambuko.

Editor: Annisaa Rahmah.