banner 728x250

Khawatir dengan Kasus Bullying, Jokowi: Sekolah Harus Jadi Rumah yang Aman bagi Siswa

Presiden Jokowi ungkap kekhawatirannya terhadap kasus bullying belakangan ini. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi ungkap kekhawatirannya terhadap kasus bullying belakangan ini. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com Presiden Jokowi menyoroti perihal kasus bullying (perundungan) yang terjadi belakangan ini, ia ungkap rasa khawatir.

Hal itu diungkapkan oleh Jokowi saat memberi sambutan di pembukaan Kongres XXIII PGRI tahun 2024 di Grand Sahid Jaya, Jakarta pada Sabtu (2/3/2024).

Jokowi menekankan bahwa Indonesia harus menggunakan kesempatan untuk menjadi negara maju, salah satunya dari kualitas dan produktivitas generasi muda.

“Karena saya betul-betul sangat khawatir, akhir-akhir ini terjadinya kasus bullying, terjadinya kasus perundungan, kasus kekerasan, kasus pelecehan yang bahkan ada yang memakan korban jiwa,” terang Jokowi.

Jokowi berharap kasus serupa, salah satunya bullying, tidak terjadi kembali. Baginya, sekolah mesti menjadi rumah yang aman untuk para siswa belajar dan bersosialisasi.

“Ini tidak boleh jadi lagi biarkan berlarut dan sekolah harus menjadi safe house, harus menjadi rumah yang aman bagi siswa-siswa kita, untuk belajar, untuk bertanya, untuk berkreasi, untuk bermain, untuk bersosialisasi,” tutur Jokowi.

Jokowi tidak ingin ada siswa yang takut bersekolah karena merasa tertekan, kemudian dirinya berharap kepada para guru untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman.

“Jangan sampai ada siswa yang takut, ketakutan di sekolah, jangan sampai ada siswa yang tertekan di sekolah dan tidak betah di sekolah dan saya menaruh harapan besar kepada bapak ibu guru untuk menjadi ujung tombak menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman,” imbuhnya.

Dia pun menyinggung adanya kasus perundungan yang biasanya ditutup-tutupi untuk menjaga nama baik sekolah.

“Utamakan pencegahan, utamakan hak-hak anak-anak kita, utamanya para korban jangan sampai kasus bullying ditutup-tutupi tapi diselesaikan,” tegasnya.

“Biasanya kasus bullying ini ditutup-tutupi untuk melindungi nama baik sekolah, saya kira yang baik adalah menyelesaikan dan memperbaiki,” ujarnya.

Di sisi lain, Jokowi berterima kasih pada para guru yang terus memberikan bermacam ilmu pengetahuan untuk para siswa di sekolah.

Pendidikan bersama pembangunan sumber daya manusia (SDM) disebut sangat penting dari sisi fisik, skill, maupun karakter untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara maju.***

Penulis: Annisaa Rahmah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses