Tuturpedia.com – Fajar Nugroho Ketua OSIS SMA Cawas Klaten, tewas tersetrum usai dapat kejutan ulang tahun.
Dikutip Tuturpedia.com, Rabu (10/7/2024), begini kronologi siswa SMA tewas kesetrum lantaran diceburkan ke kolam sekolah saat dapat kejutan ulang tahun.
Fajar Nugroho meninggal dunia pada Senin (8/7/2024), diduga karena tersetrum di dekat kolam sekolah.
Insiden ini bermula saat korban yang merupakan Ketua OSIS SMAN 1 Cawas memimpin rapat OSIS pada pukul 09.00 WIB.
Rapat yang diadakan tersebut membahas mengenai pembagian tugas serta pencarian sponsor untuk kegiatan lomba pengembangan minat dan bakat siswa.
Lomba pengembangan minat dan bakat ini rencananya akan digelar pada Kamis, 25 Juli 2024.
Hal ini disampaikan oleh Kapolsek Cawas, AKP Umar Mustofa. Ia membeberkan kurang lebih ada sekitar 30 orang siswa yang menghadiri rapat, termasuk di antaranya korban.
Usai memimpin rapat, korban kemudian salat Zuhur dan pergi makan. Saat itu ada empat orang teman korban yang mengetahui jika Fajar berulang tahun pada hari itu. Keempatnya kemudian memberikan kejutan untuk korban usai melaksanakan salat. Korban lalu dikerjai dengan diberi tepung oleh teman-temannya.
Kemudian korban juga diceburkan ke kolam yang ada di sekolah.
“Tak lama kemudian korban ditepungi oleh teman-temannya. Lalu dari tiga teman memegang korban diceburkan ke kolam yang ada di sekolah,” ujar AKP Umar.
Adapun kolam sekolah itu memiliki kedalaman sekitar kurang lebih 175 cm dan saat diceburkan, korban sudah berusaha untuk naik ke permukaan. Namun saat naik, korban merasakan kram sehingga salah seorang temannya ikut menceburkan diri dan menolong.
“Namun saat berusaha naik mendiang merasakan kram, namun dikira kram sehingga ada teman menyebur dan mencoba menolong,” imbuhnya.
Tanpa diketahui, rupanya korban merasakan sengatan listrik saat berada di kolam. Bahkan salah seorang teman korban yang menolong pun merasakan sesak napas.
Akhirnya korban dan temannya itu pun dilarikan ke rumah sakit untuk dilakukan tindakan medis. Namun sayang, nyawa korban sudah tak bisa diselamatkan.
Sementara itu, teman korban yang tak diketahui namanya itu saat ini masih dirawat di rumah sakit. Menurut AKP Umar Mustofa, pihak keluarga sudah mengikhlaskan kejadian tersebut karena menganggap peristiwa itu sebagai musibah.
“Kita sudah klarifikasi ke beberapa saksi yang ada dan juga salah satu teman korban yang menolong dan saat ini masih di RS. Kami minta keterangan, orang tua kandungnya tidak membuat laporan dengan meninggalnya korban dianggap musibah,” pungkasnya.***
Penulis: Niawati.
Editor: Annisaa Rahmah.