Semarang, Tuturpedia.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang baru saja meresmikan program pasar murah dan aman (Pak Rahman) di Pasar Kanjengan.
Program tersebut mendapatkan atensi dari Ketua DPRD Kota Semarang, Kadarlusman. Bahkan, dia meminta agar kios tim pengendalian inflasi daerah (TPID) bisa diperbanyak.
Sebab, harga beras yang diberikan di Pasar Kanjengan termasuk murah dan terjangkau bagi masyarakat.
Namun, karena hanya ada di Pasar Kanjengan, menurut Kadarlusman, itu hanya bisa meng-cover kebutuhan warga sekitar. Sedangkan masyarakat dari wilayah lain belum bisa karena terkendala akses yang cukup mahal.
“Ini kendala di lapangan. Keluhan masyarakat masih seperti itu,” ujar Pilus, sapaan akrabnya, Senin (20/11).
Lebih lanjut, apabila permintaan satu ini belum bisa dijalankan, setidaknya ada inovasi untuk pemesanan secara online. Dengan begitu, akan lebih mempermudah masyarakat di wilayah lain.
“Teknologi kan canggih. Kalau bisa dikoordunur lurahmelalui online itu keren. Biayanya tidak sayang,” ucapnya.
“Itu monggo dulakukan tapi jangan hanya ada isu ramai (harga beras naik), baru digenjot. Kita lihat masyarakat sampai sekarang masih banyak beras mendapatkan beras dengan harga tidak sama,” tutur Pilus.
Sementara itu, Agus Rochim selaku Sekretaris Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Semarang mengatakan, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menekan harga beras.
Pemkot juga Pemkot juga baru saja membuka Kios Pangan TPID Pandawa Kita di Pasar Kanjengan lantai 1.
“Kemarin ada dropping dari BUMP sebanyak enam ton. Tahap pertama habis karena harganya dijual harga murah. Beras medium Rp 12ribu per kilogram. Premium Rp 14 ribu per kilogram,” paparnya.
Agus juga menuturkan, pemerintah pusat telah droppint beras setiap tiga bulan sekali untuk 52 ribu KK yang disalurkan melalui Dinas Sosial.
Selain itu, Bulog juga menyediakan beras stabilisasi pasokan harga pangan (SPHP) yang dipatok Rp 50.500 per lima kilogram.
Dia menyebutkan, keteranan dari Bulog, stok beras aman hingga Januari 2024. “Catatan dari teman-teman pasar, beras juga mulai ada penurunan harga,” pungkasnya.***
Kontributor Semarang: Alan Henry Pambuko
Editor: Nurul Huda
