Tuturpedia.com – Belakangan ini, terjadi ketegangan di antara para penggemar K-pop atau yang dikenal sebagai K-popers yang mendukung pasangan calon nomor 1 (Anies-Muhaimin) dan pasangan calon nomor 2 (Prabowo-Gibran) di media sosial X.
Perseteruan ini berkaitan dengan videotron yang melibatkan Anies yang menjadi viral baru-baru ini.
Para pendukung pasangan calon nomor 2 menilai bahwa para pendukung pasangan calon nomor 1 melakukan kesalahan besar karena menggunakan konsep videotron yang biasanya digunakan oleh penggemar K-pop.
Pendukung Paslon 02 Nyatakan Pendukung Paslon 01 Blunder
Akun X @tekarok007 menyatakan bahwa pendukung paslon 1 terlalu cepat menyalahkan paslon 2 yang menayangkan iklan sebelum waktu yang seharusnya, tanpa penjelasan memadai tentang kesalahan menggunakan video iklan sebagai kampanye.
“Blunder Anies bawa K-popers dan dunia K-pop, mulai panen hujatan, mulai banyak kpoper ga terima dunia kpop di bawa ke politik, seharusnya ini bisa dimanfaatin tim 02 yang dituduh,” ungkap akun @tekarok007
Akun ini juga menguraikan beberapa alasan mengapa kesalahan ini dapat dianggap sebagai blunder.
Pertama, akun-akun @aniesbubble dan @olpproject yang terlibat baru aktif dalam kurun waktu dua bulan dan sudah membuka donasi, tetapi adminnya anonim.
Kedua, jika ternyata donasi belum dibayarkan dan kubu Anies sudah mencitrakan pemerintah dan pasangan calon nomor 2 sebagai pelaku, maka semua tuduhan ke pemerintah hanya akan dianggap sebagai guyonan oleh masyarakat, karena terbukti hanya berisi hoaks.
Ketiga, jika terbukti sebagai penipuan atau scam, maka Anies ikut serta dalam penipuan ini dengan mempromosikan akun yang terlibat bersama timnya.
Akun tersebut menegaskan bahwa tim Anies harus serius menyelidiki kasus videotron ini, karena jika ada unsur penipuan, hal ini dapat merusak citra Anies.
Tanggapan Netizen dan Pendukung Paslon 01
Para netizen dan penggemar K-pop kemudian menanggapi thread tersebut dengan tidak setuju, membuktikan bahwa paslon nomor 2 juga menggunakan banner K-pop untuk kampanye mereka.
Salah satu akun dengan nama @9301mydan menyatakan bahwa mereka akan melaporkan tim sukses paslon nomor 2 ke agensi Kyungsoo atau D.O. dari grup EXO, karena menggunakan banner dengan foto D.O. EXO tetapi menggantinya dengan wajah calon wakil presiden nomor 2, Gibran Rakabuming.
“Gue laporin ya lu semua timses 02 ke @companysoosoo_ udah nyomot badan artis sembarangan gue yakin tanpa izin! SIAPA YG BAWA2 KPOP DIS INI?” tulis akun @9301mydan
Hal ini mengakibatkan banyak netizen dan pendukung paslon nomor 1 mengirimkan email laporan ke agensi D.O. EXO, meminta tindakan hukum terhadap penggunaan foto D.O EXO dalam kampanye politik.
“Kami mengharapkan tindakan hukum dari CSS untuk memberikan teguran kepada semua partai politik yang telah menyalahgunakan foto/video artis dari Perusahaan Soo Soo dalam kampanye. Kami berharap bahwa para artis dari Perusahaan SooSoo tidak dapat dicampuradukkan dengan politik, baik di dalam negeri maupun di luar negeri,” isi mass email yang sedang ramai di kirimkan ke agensi D.O EXO.
Pada pukul 14.37 WIB, banner kampanye tersebut sudah dicopot dari lokasinya di Subang, Jawa Barat.
Rupanya, tindakan tersebut dilakukan setelah adanya tekanan dan kontroversi yang berkembang di media sosial.***
Penulis: Muhamad Rifki
Editor: Nurul Huda
