Semarang, Tuturpedia.com – Kerja sama Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) melalui penanaman varietas padi biosalin di sawah yang terdampak rob air laut mulai menunjukkan hasil.
Plt. Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur menyampaikan, penanaman tersebut dilakukan di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang.
Setelah 21 hari penebaran benih padi oleh Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, pada Kamis (1/8/2024) padi biosalin siap dipindah tanam.
“Padi biosalin hasil riset BRIN (Badan Riset Inovasi Nasional) yang ditanam atas kerja sama Pemkot Semarang dengan BRIN di sawah payau 21 hari lalu di Tugu sudah siap pindah tanam,” ujar Hernowo, Rabu (31/7/2024).
Dirinya berharap, berhasilnya penanaman padi varietas biosalin di lahan tidur akibat terdampak rob ini bisa membantu meningkatkan ketahanan pangan.
“Semoga bisa membantu meningkatkan ketahanan pangan di Kota Semarang,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Hernowo menyebut, Kota Semarang menjadi pilot project BRIN yang ada di Jawa Tengah. Dirinya menjelaskan, dari benih hingga pemupukan yang menggunakan formula khusus merupakan hasil riset BRIN, sehingga akan diperlakukan secara khusus.
“Sejak awal telah didatangkan ahli dari Kementerian Pertanian (Kementan) dan peneliti yang membuat pupuknya,” kata Hernowo.
Hernowo menjelaskan, padi biosalin yang disebar terdapat dua jenis, yaitu biosalin 1 dan 2 sebanyak 10 kg. Setelah 21 hari penebaran, nantinya pihaknya akan pindah tanam.
“Dua jenis padi tersebut akan ditanam di sawah payau seluas 5.000 meter persegi. Pilot project-nya di sana. Makanya hasil panen kali ini akan dijadikan benih supaya bisa dikembangkan di wilayah lain,” sambungnya.
Hernowo menjelaskan, padi biosalin setidaknya butuh 100 hari untuk bisa panen. Dari hasil panen ini nanti akan dijadikan benih sehingga dapat dikembangkan di wilayah lain.
“Yang jelas apa yang kami lakukan, adalah memang untuk mendorong kedaulatan pangan,” imbuhnya.
Kemudian, pihaknya menyampaikan, Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) akan mensertifikat benih hasil padi biosalin di Kecamatan Tugu tersebut.
“Akan dijadikan benih dahulu, benih yang bersertifikat, karena kami memang bekerja sama dengan BPSP. Jadi hasil panennya nanti akan dikembangkan sebagai benih untuk disebarluaskan di wilayah-wilayah salin lainnya yang memang bisa ditanami biosalin,” tutur dia.
Dia berharap penanaman benih padi Biosalin bisa berhasil dan menghasilkan jumlah padi yang berkualitas baik dan banyak.
“Mudah-mudahan bisa berhasil dan tidak mengecewakan. Karena Dinas Pertanian selain mendampingi Petani juga akan membantu mendaftarkan sertifikat benihnya ke BPSB,” pungkas Hernowo.***
Kontributor Kota Semarang: Alan Henry Pambuko
Editor: Annisaa Rahmah















