Indeks
News  

Keren Lur! Ini Strategi yang Dilakukan Pemkab Blora untuk Turunkan Angka Stunting

Wakil Bupati Blora, Tri Yuli Setyowati. Foto: Tuturpedia/Lilik Yuliantoro

Jateng, Tuturpedia.com – Wakil Bupati Blora, Jawa Tengah, sekaligus Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Tri Yuli Setyowati, menyampaikan bahwa pada 2023 menurut data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Kabupaten Blora mencapai 21,2%.

“Jadi, Presentase tersebut mengalami penurunan dibanding tahun 2022, di mana prevalensi stunting Kabupaten Blora mencapai 25,83%. Dan, tetap optimis di tahun 2024 ini, prevalensi stunting bisa turun hingga ke angka 14%,” ucap Tri Yuli Setyowati, Jumat (31/5/2024).

Menurutnya, keyakinan itu didasari dari meningkatnya kehadiran balita dan baduta di penimbangan, termasuk identifikasi calon pengantin di semua desa serta kelurahan yang ada.

“Untuk target kami di tahun 2024 itu di angka 14% dan InsyaAllah kami sangat meyakini. Dengan melihat penimbangan serentak Februari kemarin, kehadiran balita dan baduta yang melakukan penimbangan atau (D/S) meningkat hingga 91,2%,” ungkapnya.

Menurutnya, pihaknya bisa mengantisipasi stunting sejak awal dan bisa melacak adanya kasus baru. Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa Pemkab Blora telah lakukan semua rencana kegiatan Rembuk Stunting.

“Pembinaan Kader Pembangunan Masyarakat oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), Pembinaan Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan KB yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan,” terangnya.

Di samping itu, ada pembinaan Tim Percepatan Penanganan Stunting Kecamatan, Kelurahan dan Desa serta Pembinaan Kader Posyandu.

“Selain itu kami juga menggandeng CSR untuk membantu pembangunan jamban di Kecamatan Todanan,” paparnya.

Terakhir, Ia juga menceritakan kembali Kabupaten Blora  telah mendapatkan penghargaan Desa Bebas Stunting Award, yaitu Gerakan Makan Sebutir Telur atau ‘Gemati Lur’.

“Praktik baik yang sudah dilakukan di Kabupaten Blora dalam rangka penurunan Stunting adalah Gemati Lur (Gerakan Makan Sebutir Telur). Ini merupakan Gerakan Makan Sehari Satu Telur untuk Balita di Wilayah Desa Kecamatan Kedungtuban,” tandasnya.

Selain itu, Pemkab Blora juga melengkapinya dengan diadakan pelatihan memasak aneka olahan telur agar anak-anak tidak bosan.

“Alhamdulilah dengan kegiatan ini kami menerima penghargaan Desa Bebas Stunting Award,” pungkasnya.***

Adv Dinkominfo Blora

Kontributor Jawa Tengah: Lilik Yuliantoro

Editor: Nurul Huda

Exit mobile version