banner 728x250
Sports  

Kepala Federasi Sepak Bola Kolombia dan Anaknya Ditahan Usai Final Copa America 2024

TUTURPEDIA - Kepala Federasi Sepak Bola Kolombia dan Anaknya Ditahan Usai Final Copa America 2024
Kepala Federasi Sepak Bola Kolombia serta anaknya ditahan usai Final Copa America 2024. Foto: x.com/WFLA
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Kepala Federasi Sepak Bola Kolombia, Ramon Jeserun dan anaknya, Ramon Jamil, dikabarkan ditahan oleh polisi di Miami. Kabar penahanan tersebut dipastikan oleh pihak kepolisian Miami-Dade pada hari Senin (15/7/2024) kemarin waktu setempat.

Penahanan Kepala Federasi Sepak Bola Kolombia dan anaknya itu dilakukan setelah keduanya dituding melawan dan melakukan pemukulan kepada petugas keamanan setelah laga final Copa America 2024 berlangsung sebelumnya.

Menurut laporan kepolisian yang dilansir Tuturpedia.com dari Reuters pada Kamis (18/7/2024), pemukulan yang dilakukan Kepala Federasi Sepak Bola Kolombia dan anaknya terjadi di lorong tempat media berkumpul pasca pertandingan.

Laporan kepolisian lebih lanjut menyebutkan bahwa Jeserun dan Jamil melawan petugas keamanan, termasuk seorang petugas berseragam yang ditugaskan untuk menahan kerumunan.

Konon, Jamil mencengkeram dan membanting petugas tersebut di lantai sebelum akhirnya memukul dan menendang petugas di kepala. Hanya saja, Federasi Sepak Bola Kolombia masih menolak berkomentar lebih jauh atas insiden kekerasan tersebut.

Laga final Copa America 2024 mempertemukan sang juara bertahan Argentina dengan Kolombia, yang berakhir dengan kemenangan 1-0 untuk Tim Tango.

Sebelum kick-off pertandingan, pihak kepolisian memutuskan untuk memberlakukan lockdown yang menyebabkan ratusan penggemar tidak bisa memasuki Hard Rock Stadium tempat di mana final digelar. 

Menurut video-video yang beredar di media sosial, para penggemar terlihat berusaha membobol gerbang dan masuk ke dalam stadion.

Buntutnya, kick-off pertandingan pun tertunda dan lebih dari 20 orang ditahan oleh polisi. Tak hanya sampai di situ saja, tercatat ada 50 orang yang diusir keluar dari stadion.

Pihak pengelola Hard Rock Stadium membuat klarifikasi sehari setelah final yang menegaskan bahwa mereka telah bekerja sama dengan aparat penegak hukum sebagai bagian dari langkah pengamanan pertandingan.

Lebih lanjut lagi, pengelola stadion juga menambahkan bahwa jumlah aparat yang berugas untuk mengamankan stadion lebih dari dua kali jumlah personel yang biasanya disiagakan untuk event serupa.

Menurut informasi yang diterima Tuturpedia.com, ada lebih dari 800 petugas penegak hukum yang bertugas di stadion selama final digelar.***

Penulis: K Safira.

Editor: Annisaa Rahmah.