Tuturpedia.com – Serangan yang dilakukan Iran ke Israel pada Sabtu (13/4) berimbas ke Israel, di mana sirene terdengar di berbagai wilayah negara tersebut.
Terkait serangan Iran terhadap Israel, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia mengatakan bahwa hingga saat ini, tidak ada informasi warga negara Indonesia yang terdampak dalam serangan balasan Iran tersebut.
Menurut Direktur Perlindungan WNI dan BHI (Badan Hukum Indonesia) Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Yuda Nugraha, pihaknya masih melakukan koordinasi intensif untuk mengantisipasi adanya eskalasi.
“Dapat kami update bahwa sejak serangan Israel terhadap fasilitas diplomatik Iran di Damaskus Kemlu dan perwakilan yang ada di Timur Tengah siaga. Kemudian melakukan koordinasi intensif untuk mengantisipasi kemungkinan eskalasi,” ujar Yuda Nugraha, dikutip pada Minggu (14/4/2024).
Pihak Kemlu juga mengatakan, saat ini tercatat ada 115 warga negara Indonesia yang menetap di Israel dan mayoritas tinggal di Yerusalem, Tel Aviv serta Arafah.
“Segera setelah kejadian ini, kami berkoordinasi dengan KBRI AMMAN sudah menjalin komunikasi dengan para WNI kita yang ada di Israel. Total tercatat ada 115 warga negara kita yang tinggal menetap Israel, mayoritas tinggal di Yerusalem, Tel Aviv dan juga Arafah,” lanjutnya.
Kemlu menegaskan hingga saat ini, pihaknya masih belum mendapatkan informasi soal adanya WNI yang menjadi korban dari serangan Iran ke Israel.
“Hingga saat ini kami belum mendapat informasi adanya korban WNI dari serangan tersebut,” ungkapnya.
Kemlu juga memastikan belum mendapatkan informasi mengenai WNI yang menjadi korban serangan Iran ke wilayah Yordania.
Selain itu, Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia ini juga menyebutkan sudah mengantisipasi berbagai macam kemungkinan terburuk, salah satunya dengan menyusun rencana kontingensi.
“Namun, sekali lagi kita perlu mengantisipasi berbagai macam kemungkinan yang terburuk. Nah, untuk dalam konteks tersebut, perwakilan RI telah menyusun rencana kontingensi untuk mengantisipasi jika terjadi eskalasi lebih lanjut,” pungkas Yuda Nugraha.***
Penulis: Niawati
Editor: Nurul Huda