banner 728x250
News  

Kemiskinan Ekstrem di Brebes Memprihatinkan, Komisi VIII DPR RI Imbau Pemerintah Tingkatkan Program Pemberdayaan Masyarakat

Ilustrasi kemiskinan ekstrem di Brebes. Foto: pexels.com/riyakumari08
Ilustrasi kemiskinan ekstrem di Brebes. Foto: pexels.com/riyakumari08
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.comKemiskinan ekstrem masih terjadi di sejumlah daerah di Indonesia, salah satunya adalah Kabupaten Brebes. Hal tersebut menimbulkan rasa keprihatinan bagi anggota Komisi VIII DPR RI, Abdul Fikri Faqih.

“Saya ini masih sedih dan prihatin, karena sudah hampir tiga periode masih istiqomah kemiskinan ekstrem. Di Jawa Tengah, ada Kebumen, Purbalingga, Pemalang, Wonosobo, dan Brebes. Brebes itu menjadi paling tinggi,” ungkap Fikri di Jakarta, Selasa (19/11/2024).

Maka dari itu, politisi Fraksi PKS ini mengimbau Pemerintah RI untuk meningkatkan program pemberdayaan masyarakat daripada penyaluran bantuan sosial (bansos).

“Dengan pemberian bantuan sosial saja, masih banyak daerah yang belum mampu keluar dari jerat kemiskinan ekstrem, seperti daerah Brebes, kondisi ini kami sampaikan saat rapat Komisi VIII DPR RI bersama Menteri Sosial pekan lalu,” kata Fikri.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, kemiskinan di wilayah Brebes berada di angka 15,78 persen.

“Secara nasional angka kemiskinan ekstrem memang turun, hanya data per Maret 2024 masih ada 2,3 juta rakyat kita tergolong miskin ekstrem,” terang Fikri.

Menurut Fikri, pemerintah perlu menguatkan program pemberdayaan masyarakat untuk mendorong angka kemiskinan ekstrem sesuai harapan, yaitu 0 persen. 

Adanya rencana penyesuaian garis kemiskinan ekstrem dari 1,9 USD Purchasing Power Parity (PPP) menjadi 2,15 USD PPP akan berdampak pada perhitungan kembali besaran tingkat kemiskinan ekstrem dengan standar baru.

Oleh sebab itu, Fikri menilai program pemberdayaan lebih efektif untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem di Tanah Air.

“Kami minta pemerintah terus memperkuat berbagai program percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem dengan program pemberdayaan masyarakat, masyarakat diberdayakan untuk keluar dari garis kemiskinan itu, bukan hanya menerima bantuan yang belum tentu dapat diolah untuk meningkatkan perekonomiannya,” ujarnya.***

Penulis: Ixora F

Editor: Annisaa Rahmah