Tuturpedia.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menandatangani Climate Promise Project dalam penyusunan peta jalan (roadmap) dekarbonisasi untuk sektor pariwisata pada (10/10/2023).
Dekarbonisasi itu bertujuan untuk mengurangi emisi karbon dan bentuk upaya Indonesia bersama negara di dunia dalam mengelola dan mengatasi dampak perubahan iklim.
Adapun penandatanganan ini dilakukan dalam kegiatan Ministerial Meeting (MM) AIS Forum 2023 di Bali Nusa Dua Conference Center (BNDCC) 1.
Dikutip Tuturpedia.com dari laman InfoPublik (11/10/1012), Sandiaga mengatakan bahwa agenda yang harus segera diatasi adalah mengukur dan menghitung ambang batas bawah serta target penurunan emisi karbon dari sektor pariwisata.
“Sekaligus menyiapkan sistem pelaporan dalam mendampingi perjalanan pariwisata menuju nol emisi,” ujar Sandiaga Uno.
Nol emisi ini menurut laman resmi PPSDMA (15/2/2022) adalah kondisi ketika jumlah emisi karbon yang dilepaskan ke atmosfer tidak melebihi jumlah emisi yang dapat terserap oleh bumi.
Dalam hal ini, kemenparekraf juga bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) serta Kementerian ESDM di bawah Climate Promise Project.
Selanjutnya akan dilakukan survei pengelolaan energi dan limbah ke 20 hotel di kawasan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Nusa Dua Bali sekaligus mengembangkan rencana aksi mitigasi.
Perlu diketahui bahwa mitigasi adalah tindakan untuk mengurangi dampak dari datangnya bencana.
“Aksi serupa akan diperluas ke lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) lainnya di Indonesia dan diharapkan dapat direaplikasi ke wilayah lain, dengan menggabungkan aksi mitigasi di dalam negeri dan kontribusi sektor tersebut terhadap NDC Indonesia (dokumen yang memuat komitmen dan aksi iklim sebuah negara yang dikomunikasikan kepada dunia),”ucap Sandiaga.
Adapun 5 DPSP tersebut di antaranya adalah Danau Toba (Sumatera Utara), Candi Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), dan Likupang (Sulawesi Utara).
Peta jalan dekarbonisasi sektor pariwisata ini menjadi sebuah langkah awal yang nantinya akan terus dilakukan pembaruan supaya tetap seimbang dengan perkembangan industri pariwisata secara menyeluruh.
Kemenparekraf juga berkomitmen dan bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, lembaga pemerintah terkait, lalu bersama pemangku kepentingan lainnya.
“Cakupan peta jalan juga akan ditingkatkan, program diperbarui secara berkala, bahkan objektif dapat diubah untuk mencapai emisi nol agar lebih cepat. Pekerjaan besar itu dimulai hari ini untuk menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja yang kami sebut sebagai green tourism job,” kata Sandiaga.
Menurut dokumen yang diterbitkan oleh Organisasi Buruh Internasional (ILO) dalam Rencana Strategis Pariwisata Berkelanjutan dan Green Jobs untuk Indonesia, disebutkan bahwa green job dapat diartikan sebagai pekerjaan ramah lingkungan yang bisa membantu untuk mengurangi dampak lingkungan perusahaan dan sektor ekonomi.
Ketika itu dilakukan, dapat mengarah kepada pembangunan yang rendah karbon, menyesuaikan iklim, dan ramah lingkungan.***
Penulis: Annisaa Rahmah
Editor: Nurul Huda