banner 728x250
Health  

Kemenkes Tegaskan Penyakit Mpox Bukan Efek Vaksin Covid-19

Kemenkes RI bantah klaim vaksin Covid-19 sebabkan penyakit mpox. Foto: pixabay.com/torstensimon
Kemenkes RI bantah klaim vaksin Covid-19 sebabkan penyakit mpox. Foto: pixabay.com/torstensimon
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – World Health Organization (WHO) pada Rabu, 14 Agustus 2024 lalu menyatakan bahwa wabah cacar monyet (monkeypox atau mpox) meningkat di beberapa negara di Afrika seperti Kongo, Burundi, Rwanda, dan Uganda.

Akibat kenaikan angka kasus tersebut, WHO memberlakukan wabah mpox sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC).

Menanggapi pemberlakuan darurat kesehatan oleh WHO tersebut, Pemerintah RI kembali menerapkan protokol kesehatan yang cukup ketat di pintu masuk Indonesia. 

Beberapa hal yang diterapkan adalah diberlakukannya pengecekan suhu dan pengisian health pass bagi wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nasional (wisnas) yang masuk Indonesia dari luar negeri untuk mencegah penyebaran wabah mpox.

“Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merespons dengan memperkuat pemeriksaan di pintu masuk negara termasuk di bandar udara. Bandara Internasional seperti Soetta dan Ngurah Rai memasang kembali alat deteksi suhu badan atau thermoscanner,” kata Nia Niscaya, selaku Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf/Baparekraf.

Menurut data Kementerian Kesehatan RI, saat ini tercatat ada 88 kasus cacar monyet selama 2022-2024. Di antaranya 74 kasus hingga 2023 dan 14 kasus pada 2024. Wabah mpox yang terjadi di Indonesia diketahui seluruhnya adalah varian Clade IIB dan mayoritas menyebar di tahun 2022.

Kemenkes RI Bantah Klaim Vaksin Covid-19 Jadi Penyebab Wabah Mpox

Meningkatnya angka wabah mpox di Indonesia melahirkan narasi atau klaim tak berdasar tentang penyebab penyebaran wabah itu sendiri. Dikutip dari laman Sehat Negeriku Kemenkes, Selasa (10/9/2024), ada klaim yang menyebutkan bahwa penyakit cacar monyet karena efek samping vaksin Covid-19.

Klaim tersebut menjelaskan bahwa terjadinya mpox lantaran efek hancur sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh vaksin Covid-19.

Namun, hal ini dibantah oleh Kemenkes RI. Juru Bicara dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH menjelaskan bahwa mpox dan SARS-CoV-2 merupakan penyakit yang berbeda dan memiliki rentang durasi yang jauh berbeda. 

Sehingga, Syahril menegaskan bahwa penyakit tersebut tidak ada kaitannya dengan efek samping vaksin Covid-19.

“Mpox dan Covid-19 ini dua penyakit yang berbeda. Sebelum Covid-19 ada, mpox sudah ada. Mpox dilaporkan ada sejak tahun 1970 dan endemis di Afrika barat dan tengah seperti di Afrika Selatan, Pantai Gading, Kongo, Nigeria, dan Uganda,” jelas Syahril di Jakarta, Rabu (28/8/2024).***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Annisaa Rahmah