banner 728x250
Health  

Kemenkes Kerja Sama dengan Starlink, Sediakan Akses Internet di Puskesmas Terpencil

Kemenkes dan Starlink menjalin kerja sama menyediakan akses internet di puskesmas terpencil. Foto: Laman Kemenkes RI
Kemenkes dan Starlink menjalin kerja sama menyediakan akses internet di puskesmas terpencil. Foto: Laman Kemenkes RI
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Starlink menjalin kerja sama, guna menyediakan akses internet yang cepat dan menjangkau seluruh puskesmas di daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan (DTPK).

Starlink merupakan layanan internet yang dimiliki perusahaan SpaceX milik Elon Musk. 

Elon Musk tampak hadir dalam peresmian kerja sama ini, bersama Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. Peresmian dilaksanakan di Puskesmas Pembantu (Pustu) Sumerta Kelod, Denpasar, pada Minggu, 19 Mei 2024.

Selain itu, uji coba layanan Starlink ini juga dilakukan di Puskesmas Pembantu (Pustu) Bungbungan, Klungkung, yang memiliki keterbatasan akses internet. 

Puskesmas Tabarfane di Kepulauan Aru, Maluku, yang sebelumnya tidak memiliki akses internet juga turut menjadi lokasi uji coba dan tersambung secara daring menggunakan jaringan Starlink.

Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kerja sama ini sangat penting untuk mendukung kemajuan layanan, khususnya puskesmas di tempat terpencil yang belum terjangkau internet. 

Selain itu, kehadiran Starlink juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di seluruh wilayah Indonesia karena kemampuannya menjangkau lebih banyak puskesmas di area yang selama ini memiliki tantangan geografis.

“Dari 10.000 puskesmas yang ada di Indonesia, sekitar 745 tidak memiliki akses internet sama sekali dan 1.475 memiliki akses internet yang terbatas. Semuanya tersebar di 7.000 pulau di Indonesia. Diharapkan mereka dapat akses internet yang layak sehingga layanannya tidak akan berbeda dengan puskesmas yang ada di daerah perkotaan,” ujar Menkes Budi.

Elon Musk yang datang dengan mengenakan Batik Bali berwarna hijau mengatakan, keberadaan Starlink akan membantu banyak masyarakat Indonesia untuk mendapatkan akses internet yang memadai.

“Saya sangat bersemangat untuk membawa konektivitas internet ke tempat-tempat yang konektivitas internetnya rendah. Internet seperti penyelamatan hidup karena dengan internet kita bisa belajar banyak hal,” kata Elon.

Peningkatan konektivitas internet memang diperlukan untuk memudahkan akses komunikasi antardaerah, sehingga menurut Budi, pelaporan dari fasilitas pelayanan kesehatan bisa real time. Aktivitas ini juga mendukung agenda digitalisasi transformasi kesehatan Indonesia.

Uji coba tersebut untuk mengetahui pencatatan data imunisasi, skrining penyakit tidak menular (PTM), atau penimbangan balita secara digital oleh tenaga kesehatan (nakes) melalui Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK). Selanjutnya, data tersebut akan ditampilkan secara real time melalui dasbor ASIK.

“Infrastruktur ini juga diharapkan dapat digunakan untuk layanan telemedisin, telekonsultasi, dan pemantauan pasien secara daring, sehingga masyarakat mendapatkan akses untuk layanan spesialis meski tinggal di daerah terpencil dan terluar,” ungkapnya.

Saat ini, fasilitas layanan kesehatan di Filipina, Rwanda, Mozambik, dan Nigeria, juga telah menggunakan Starlink.

Terkait biaya berlangganan dan pengadaan, infrastruktur Starlink oleh puskesmas tidak menggunakan anggaran Kemenkes, tetapi menggunakan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di bawah Dana Alokasi Khusus (DAK) yang ditransfer pemerintah pusat ke pemerintah daerah setiap tahunnya.

Peluncuran dan uji coba Starlink juga dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.***

Penulis: Angghi Novita.

Editor: Annisaa Rahmah.