Tuturpedia.com – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi puncak arus mudik Lebaran 2024 akan terjadi pada H-2 atau Senin, 8 April 2024.
Dikutip Tuturpedia.com, Senin (18/3/2024), Kepala Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub, Robby Kurniawan mengatakan bahwa puncak arus mudik akan terjadi pada Senin, 8 April 2024 atau H-2 Lebaran 2024.
Hal tersebut lantaran libur cuti bersama yang ditetapkan oleh pemerintah jatuh pada tanggal 8,9,10, 11, dan 12 April 2024.
Prediksi puncak arus mudik ini berdasarkan survei dari Badan Kebijakan Transportasi atau BKT. Diperkirakan akan ada 26 juta pemudik yang pulang ke kampung halaman pada Senin (8/4/2024).
Meskipun puncak arus mudik terjadi pada H-2 Lebaran 2024, namun mulai dari H-4 dan H-3 Lebaran sudah mengalami peningkatan jumlah pemudik.
Jika H-4 pemudik mencapai 26 juta, pada H-4 pemudik diperkirakan sekitar 23,2 juta dan H-3 jumlah pemudik diperkirakan mencapai 23,7 juta.
“Secara nasional, yang paling banyak adalah H-2. Namun demikian H-4 sampai dengan H-3 juga sudah mulai tinggi. Diperkirakan antara 26,6 juta. Kemudian mulai H-4. 23,2 juta yang sudah mudik. Kemudian H-3 adalah 23,7,” ungkap Robby kurniawan selaku Kepala BKT Kemenhub.
Sedangkan untuk puncak arus balik, Robby mengatakan akan terjadi pada H+3 Lebaran 2024.
“Kemudian untuk pemilihan hari balik ini berpuncak pada H+3,” pungkasnya.
Adapun pemerintah telah melakukan berbagai persiapan dalam menghadapi puncak arus mudik kali, salah satunya ialah menambah armada transportasi umum, dan bekerja sama dengan Kementerian PUPR serta kepolisian dalam melakukan upaya rekayasa lalu lintas.
Hal tersebut disampaikan oleh Staf Khusus Menteri Perhubungan bidang SDM dan Komunikasi, Adita Irawati.
“Nah memang untuk bis, kami sedang upayakan mendorong operator untuk menambah armada dan juga menambah rute sehingga animo masyarakat ini bisa ditangkap ya untuk kemudian dilayani menggunakan bis,” ujar Adita Irawati.
“Jadi baik itu jalan tol maupun arteri dan juga di penyeberangan khususnya penyeberangan dari Jabodetabek ke arah barat itu ke Merak, ya, maupun yang ke timur. Jadi ini adalah persiapan yang paling banyak memakan waktu dan fokus kami termasuk tentu kerja sama dengan Kementerian PUPR dan kepolisian untuk melakukan upaya rekayasa lalu lintas dan juga beberapa persiapan terkait dengan manajemen rest area itu yang pertama,” jelasnya.
Pemerintah juga memastikan jika transportasi umum baik darat, udara maupun laut sudah memenuhi standar kelayakan operasional.
“Yang kedua kaitannya dengan transportasi umum. Tentu kami harus memastikan bahwa semua transportasi udara laut maupun kereta api ini kelayakan operasionalnya bisa dijamin dan faktor keselamatan itu nomor satu. Jadi ada round check kita lakukan secara berkala dan juga sudah banyak bersama operator melakukan cek lapangan itu hal-hal yang kami siapkan dan terus akan kita tingkatkan,” lanjut Adita Irawati.***
Penulis: Niawati.
Editor: Annisaa Rahmah.