banner 728x250

Kemendikbud Hapus Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA, Begini Alasannya 

Ilustrasi jurusan IPA, IPS, dan Bahasa dihapus di SMA. Foto: pexels.com/137666
Ilustrasi jurusan IPA, IPS, dan Bahasa dihapus di SMA. Foto: pexels.com/137666
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa kini sudah dihapus di semua sekolah menengah atas atau SMA di seluruh Indonesia

Dikutip Tuturpedia.com, Jumat (19/7/2024),  penghapusan ini lantaran satuan pendidikan telah menerapkan kurikulum merdeka.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Standar Nasional Kurikulum dan Asesmen Pendidikan, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Anindito Aditomo.

“Peniadaan jurusan karena sekolah sudah menggunakan kurikulum merdeka,” kata Anindito.

Adapun alasan dihapusnya jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di semua sekolah SMA di Indonesia lantaran untuk membuat para siswa lebih fokus untuk mempelajari mata pelajaran sesuai dengan minat dan referensi studi lanjut serta kariernya. 

Terlebih mengingat fenomena saat ini di mana ketika ada pembagian jurusan banyak orang tua murid yang ingin anaknya memilih jurusan IPA tapi tak berdasarkan pada bakat, minat, dan rencana karier si anak. 

Selama ini ia melihat bahwa jurusan IPA memiliki privilege (hak istimewa) lebih dalam memilih program studi di perguruan tinggi. 

“Dengan menghapus penjurusan di SMA, kurikulum merdeka mendorong murid untuk melakukan eksplorasi dan refleksi minat, bakat, dan aspirasi karier dan kemudian memberi kesempatan untuk mengambil mata pelajaran pilihan secara lebih fleksibel sesuai rencana tersebut,” ujar Anindito.

Siswa yang sekolahnya sudah menerapkan kurikulum merdeka bisa memilih mata pelajaran lebih leluasa sesuai dengan minat, bakat, rencana karier, kemampuan serta aspirasi studi. 

Sebagai contoh, apabila ada seorang siswa yang berencana mengambil program studi teknik di perguruan tinggi, maka dia bisa memilih mata pelajaran matematika dan fisika untuk tingkat lanjut sehingga ia tak perlu lagi mengambil mata pelajaran biologi. 

Sedangkan untuk siswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke program studi kedokteran bisa memilih mata pelajaran biologi dan kimia tanpa harus mengambil mata pelajaran matematika. 

Menurut Anindito, hal ini dapat membuat siswa jadi lebih fokus dalam membagun pengetahuan yang relevan sesuai dengan minat dan rencana studinya. 

“Dengan demikian, murid bisa lebih fokus untuk membangun basis pengetahuan yang relevan untuk minat dan rencana studi lanjutnya,” kata Anindito.***

Penulis: Niawati.

Editor: Annisaa Rahmah.