banner 728x250
News  

Kemenag Luncurkan Badan Sertifikasi Halal Indonesia di Jepang

Kemenag Luncurkan Halal International Trust Organization di Jepang. Foto: kemenag.go.id
Kemenag Luncurkan Halal International Trust Organization di Jepang. Foto: kemenag.go.id
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Kementerian Agama (Kemenag) RI resmi meluncurkan badan sertifikasi halal Indonesia, yang khusus menangani produk ekspor-impor Jepang, yaitu Halal International Trust Organization (HITO). Peluncuran dilakukan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo, Jepang, Sabtu (29/9/2024).

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menilai, peluncuran program ini merupakan upaya Pemerintah Indonesia dalam memudahkan warga negara Indonesia (WNI) mengakses makanan halal di Jepang.

“Pembentukan badan sertifikasi halal di Jepang mencakup komite fatwa, penyusunan dokumen sertifikasi, serta penyelenggaraan pelatihan penyelia halal yang akan membantu UMKM dalam memperoleh sertifikat halal,” kata Menag Yaqut dalam keterangannya, dikutip Minggu (29/9/2024).

“Selain itu, dilakukan pilot project sertifikasi halal serta pembangunan sistem online untuk mempermudah prosesnya,” sambung dia.

Saat ini, jumlah WNI di Jepang terus meningkat. Immigration Service Agency of Japan mencatat bahwa jumlah WNI di Jepang mencapai 180.000 dan mayoritas bergama Islam. 

Menurut Menag, ini menjadi tantangan sekaligus peluang untuk menyediakan layanan halal, yang lebih terstruktur dan dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat Indonesia yang sedang bekerja atau sekadar berlibur ke Jepang.

“Berdasarkan laporan State of The Global Economy (SGIE) 2023, Indonesia telah naik peringkat sebagai negara ketiga dalam industri halal. Pertumbuhan sektor makanan dan minuman halal serta Pariwisata Ramah Muslim berkontribusi signifikan terhadap surplus neraca perdagangan nasional,” sebut Menag.

Potensi Pasar Halal di Jepang Terus Bertumbuh Positif

Duta Besar LBPP Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi menilai peluncuran Halal International Trust Organization sebagai momen penting bagi industri halal di Jepang. 

Ia menyebut, pasar halal Jepang terus tumbuh, dengan nilai yang diproyeksikan mencapai lebih dari 68 juta USD pada 2024, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 6,3 persen.

Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya permintaan, baik dari komunitas muslim setempat maupun meningkatnya jumlah wisatawan muslim yang berkunjung ke Jepang.

“Berdasarkan sebuah studi pada 2021, lebih dari 1.000 perusahaan di Jepang telah memperoleh sertifikasi halal dan hampir 30% konsumen Jepang telah menyatakan minat untuk mencoba produk halal. Minat ini, terutama di kalangan generasi muda, menyoroti potensi pasar ini,” ujar Heri.

“HITO merupakan respons langsung terhadap permintaan yang terus berkembang ini. Lembaga sertifikasi halal ini tidak hanya mematuhi standar halal global, tetapi juga mempertimbangkan kondisi lokal dan kearifan budaya Jepang yang unik,” jelasnya.

Beberapa langkah untuk mendapatkan sertifikasi dari HITO dilakukan dengan cara, yakni UMKM membuat akun, kemudian mengajukan sertifikat, pengajuan akan diverifikasi dan divalidasi oleh pengawas halal.

Proses dilanjutkan dengan verifikasi dokumen oleh HITO, lalu HITO mengeluarkan bukti pengajuan, kemudian dewan fatwa akan membahas pengajuan dan bukti pengajuan dokumen dengan metode daring, HITO menerbitkan sertifikasi dan UMKM mengunduh sertifikasi tersebut.***

Penulis: Angghi Novita

Editor: Annisaa Rahmah