banner 728x250
News  

Kembali Menagih Janji Kesulitan Mencari Pangkalan Truk, Ratusan Sopir Demo di Depan Kantor Bupati Pati

Ratusan sopir melakukan demo di depan Kantor Bupati Pati. Foto: Istimewa
Ratusan sopir melakukan demo di depan Kantor Bupati Pati. Foto: Istimewa
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Ratusan sopir terlihat sangat kesal dan melakukan aksi demo unjuk rasa di depan Kantor Bupati Pati, Alun-alun Pati Kota, Kabupaten Pati, Jawa Tengah pada Senin (1/7/2024).

Para massa pendemo yang tergabung pada Paguyuban Sopir Pati meminta haknya untuk dibuatkan tempat parkir atau pangkalan yang aman dan nyaman tanpa khawatir berlebih akan pencurian yang marak terjadi.

Salah seorang perwakilan dari Paguyuban Sopir Pati, Anam, menyebut bahwa selama ini para sopir truk yang berada di Pati kesulitan mencari tempat parkir jika sedang berada di Pati.

“Kami sangat kesulitan dan akhirnya hanya bisa parkir di pinggir jalan, namun hal tersebut membuat kami banyak berbenturan dengan masyarakat yang merasa terganggu,” ujarnya di sela unjuk rasa.

TUTURPEDIA - Kembali Menagih Janji Kesulitan Mencari Pangkalan Truk, Ratusan Sopir Demo di Depan Kantor Bupati Pati
Ratusan sopir demo di depan Kantor Bupati Pati. Foto: Istimewa

Pihaknya mengaku telah melakukan hal serupa pada tahun 2022, namun hingga saat ini hanya janji manis yang diberikan oleh pemerintah setempat.

“Kita juga butuh tempat parkir, kalau enggak parkir ya repot, dulu padahal juga pernah audiensi dua tahun lalu dan dijanjikan dari pihak DPRD dan pemerintah namun hingga sekarang tidak ada tindak lanjut,” tegas Anam.

Alasan tidak dibuatkannya area parkir bagi para sopir yang berada di Pati ini disinggungnya karena dana yang harusnya digunakan untuk masyarakat namun malah digunakan untuk dana pemilu.

“Total sopir yang terdaftar di paguyuban ini hampir 600 orang, mereka turut menagih janji yang diberikan oleh pemerintah maupun dewan. Namun saat ditagih mereka beralasan dana digunakan untuk pemilu,” paparnya.

Anam menyerukan bahwa berbagai dampak bahaya dan risiko parkir sembarang selain harus bergesekan secara langsung dengan warga, ialah harus terus mewaspadai premanisme dan pencurian.

“Risiko parkir liar itu besar, dari kehilangan aki, solar, besi hingga kecelakaan dan parahnya lagi malah kami yang disalahkan,” tuturnya.

Maka dari itu, Anam bersama paguyuban sopir truk lainnya meminta kepada pemerintah agar disediakan pangkalan. Para sopir beri usul supaya pangkalan truk ada di Jalan Lingkar Selatan Pati.

“Kalau untuk lokasi kami sudah dapat disekitar Tugu Bandeng, kami sudah koordinasi dengan Pak Inggi dari pemerintah tersebut. Tapi anggaran dari pemerintah belum ada. Intinya kami hanya perlu pangkalan untuk pemilik truk,” jelasnya.

Dalam unjuk rasa tersebut, para pendemo diarahkan untuk menemui anggota DPRD Pati dan dinas terkait di dalam ruang rapat komisi C DPRD Pati.

Kepala Dinas Perhubungan Pati yaitu Teguh Widiyatmoko, menuturkan dalam waktu dekat pihaknya akan cek pangkalan sementara di Jalan Lingkar Pati tepatnya Desa Sukokulon, Kecamatan Margorejo. 

Rencana pengecekan tersebut dilakukan untuk mengetahui layak atau tidaknya lahan yang akan digunakan sebagai pangkalan.

“Paling tidak dalam waktu dekat kita carikan lokasi sementara parkir teman-teman pengemudi truk. Kami juga beberapa lokasi alternatif seperti di Sukokulon, Margorejo, tiga hektare nanti akan kita cek lokasinya, apakah layak atau tidak untuk parkir sementara,” terangnya.

Untuk hasil audiensi dengan sopir, anggota DPRD, dan dinas terkait dikatakan akan mengalokasikan anggaran untuk pangkalan truk pada tahun 2025 mendatang.

“Kita upayakan di tahun 2025 ada alokasi anggaran walaupun belum full jadi pangkalan truk karena butuh anggaran sangat besar,” ungkapnya.

Usai mediasi, ratusan pendemo tersebut kemudian membubarkan diri dengan damai dan mereka akan kembali menantikan janji pemerintah tersebut. Truk yang di parkir depan Kantor Bupati Pati pun beranjak meninggalkan lokasi.***