banner 728x250
Health  

Kembali ke Indonesia, Kemenag Ingatkan Jemaah Haji untuk Lapor ke Puskesmas

Jemaah haji Indonesia yang telah kembali diminta lapor ke puskesmas. Foto: Laman Kemenag
Jemaah haji Indonesia yang telah kembali diminta lapor ke puskesmas. Foto: Laman Kemenag
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Setelah puncak ibadah haji tahun 2024 selesai, para jemaah kini berangsur pulang ke Indonesia.

Dikutip Tuturpedia.com dari laman kemenag.go.id pada Selasa (9/7/2024), saat ini operasional pemulangan jemaah haji ke Indonesia masih terus berlangsung.

Hingga Minggu, 7 Juli 2024 pukul 21.00 waktu setempat, tercatat jemaah haji dan petugas yang telah diterbangkan ke Indonesia berjumlah 115.181 orang yang tergabung dalam 293 kelompok terbang.

Sementara itu jemaah haji Gelombang II yang diberangkatkan dari Makkah ke Madinah tercatat berjumlah 8.661 orang dan terbagi dalam 22 kloter.

Selama proses pemulangan jemaah ini, anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda mengingatkan bahwa setibanya di Indonesia para jemaah haji harus lapor dan memberitahukan petugas puskesmas setempat bahwa mereka baru saja kembali dari menunaikan ibadah haji.

“Jemaah haji yang telah kembali ke Indonesia akan dipantau kesehatannya selama 21 hari oleh dinas kesehatan setempat,” tutur Widi.

Pemantauan tersebut dikatakan Widi guna mengecek apakah ada gangguan kesehatan yang dialami jemaah setelah menjalani ibadah haji.

“Apabila selama pemantauan ada gangguan kesehatan, diharapkan agar segera melapor ke fasilitas kesehatan setempat,” lanjutnya.

Selain itu. Widi pun mengimbau para jemaah haji agar tetap menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) setelah tiba di kampung halaman dan selama proses pemantauan kesehatan.

Mengingat cuaca di Arab Saudi yang cukup panas, Widi pun mengingatkan para jemaah yang masih menunggu proses kepulangan agar tetap menjaga kesehatan dengan makan, minum, istirahat yang cukup, dan mengonsumsi obat yang dianjurkan dokter.

“Membatasi aktivitas di luar hotel dan city tour. Kalaupun harus bepergian, tetap mengenakan alat pelindung diri berupa payung, topi lebar, dan kacamata hitam, membawa air minum untuk mencegah dehidrasi,” ujarnya.

“Tetap berkelompok, jangan memisahkan diri agar tidak tersesat, membawa identitas diri berupa paspor, visa, dan gelang tangan,” pungkas Widi.***

Penulis: Sri Sulistiyani.

Editor: Annisaa Rahmah.