Tuturpedia.com – Musim kemarau di Indonesia pada tahun 2024 ini diperkirakan masih akan terjadi hingga awal bulan November 2024 mendatang. Suhu panas yang menerjang beberapa daerah di Indonesia sejak Senin, 28 Oktober 2024 membuat masyarakat bertanya-tanya, apa penyebab di balik kemarau panjang yang terjadi tahun ini.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada hari Selasa (29/10/2024) kemarin menyampaikan bahwa suhu panas tinggi akan menerjang beberapa daerah dengan suhu mencapai 38,4 derajat celsius.
Beberapa wilayah yang diterjang gelombang panas tersebut antara lain Majalengka, Semarang, dan Bima dengan suhu 37,0 – 37,8 derajat celcius. Selain itu, di daerah Lampung, Bulungan, Sikka, Siduarjo, Pekanbaru, dan Palembang suhu panas mencapai 35,4 – 36,4 derajat celcius.
BMKG menilai gelombang panas yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia ini diakibatkan oleh adanya tutupan awan yang minim dan pergerakan semu matahari yang berada di atas khatulistiwa.
Sementara itu, Stasiun Pemantau Atmosfer Global atau GAW Bukit Kototabang, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) mengatakan bahwa penyebab dari suhu panas yang terjadi dua hari ke belakang merupakan dampak tidak langsung dari adanya siklon tropis yang terjadi baru-baru ini di Filipina.
Pihaknya juga menjelaskan bahwa seharusnya, di bulan Oktober-November siklon ini sudah berjalan ke arah Australia. Namun, melambatnya pergerakan siklon ini mengakibatkan kemarau panjang yang terjadi di Indonesia.
Gelombang Panas Indonesia Segera Mereda
Meski begitu, kabar baik diberikan oleh BMKG mengenai fenomena gelombang panas ini. Dikutip dari akun X @zakiberkata, Rabu (30/10/2024), BMKG tampaknya mengumumkan secara tidak langsung jika gelombang panas ekstrem di Indonesia ini akan mereda mulai Jumat, 1 November 2024 mendatang.
Sementara itu, menurut analisis BMKG sudah ada 27% wilayah Indonesia masuk musim hujan. Wilayah yang sedang mengalami musim hujan meliputi sebagian besar Aceh, Sumatra Utara, Riau, Sumatra Barat, Jambi, sebagian Sumatra Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung, sebagian Banten, dan Jawa Barat.
Selain itu, musim hujan juga sudah terlihat di sebagian Jawa Tengah bagian utara, sebagian besar Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, sebagian Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan bagian utara, sebagian Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, sebagian Maluku Utara, sebagian Maluku, Papua Barat dan sebagian Papua.***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Annisaa Rahmah