Tuturpedia.com – Seorang perempuan di Tangerang, Banten, tega menghabisi nyawa keponakannya sendiri yang masih berusia tujuh tahun.
Dikutip Tuturpedia.com, Jumat (26/4/2024), pelaku LN (40) diduga menghabisi korban (EV) lantaran sakit hati tak dipinjami uang Rp300.000 oleh orang tua korban.
Korban yang tinggal di Teluknaga, Tangerang, Banten ini dihabisi oleh tangan tantenya sendiri. Peristiwa ini terjadi pada Selasa, 2 April 2024 saat orang tua korban panik karena anaknya tak kunjung pulang ke rumah usai bermain.
Orang tua korban pun menanyakan keberadaan sang anak kepada pelaku, namun pelaku mengaku tak mengetahui di mana korban berada.
Padahal melalui rekaman CCTV, korban terakhir terlihat di rumah pelaku. Malamnya, bocah berusia tujuh tahun itu baru ditemukan di sebuah tempat penyimpanan dupa yang tak jauh dari rumahnya dengan kondisi sudah tak bernyawa dan tertutup terpal.
Untuk menutupi aksinya tersebut, pelaku yang notabene tante korban menyembunyikan anting emas milik korban agar dianggap sebagai korban pencurian emas.
“Berupaya untuk menghilangkan jejak dengan mencopot anting korban dan disimpannya di bawah ember deket dengan kamar mandi lokasi agar korban dikira merupakan korban pencurian emas yang dihabisi nyawanya,” ucap Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho.
Menurut Kombes Zain Dwi Nugroho, korban merasa sakit hati karena tak diberi pinjaman uang.
“Pelaku mengatakan bahwa sakit hati kepada orang tua korban pada saat ingin meminjam uang, namun tidak diberikan oleh ibu korban,” ujar Kombes Zain Dwi Nugroho.
Lebih lanjut, pelaku merasa sakit hati karena dirinya yang tak diberi pinjaman namun orang tua korban justru pergi jalan-jalan.
“Malahan pada saat korban datang ke rumahnya ditanya ke mana saja, habis jalan-jalan, kemudian bahwa mengatakan ibunya punya uang kan, gitu. Akhirnya di situlah timbul niat untuk melakukan perbuatan tersebut,” lanjut Kombes Zain.
Akibat perbuatan yang dilakukannya, pelaku kini sudah ditahan di Polres Metro Tangerang Kota dan terancam hukuman 15 tahun penjara.***
Penulis: Niawati.
Editor: Annisaa Rahmah.