Tuturpedia.com – Barcelona dikabarkan tengah merombak tim internal yang bertanggung jawab atas kebugaran para pemain.
Dilansir dari ESPN pada Jumat (14/6/2024), langkah tersebut diambil menyusul keluhan presiden Barcelona, Joan Laporta.
Lebih lanjut lagi, kabarnya Laporta mengeluhkan soal kebugaran fisik para pemain Barcelona yang tidak berada di kondisi terbaik sepanjang musim 2023/24 kemarin.
Buntutnya, Xavi Hernandez bukanlah satu-satunya orang yang kehilangan pekerjaannya di klub asal Catalan itu.
Sebab, beberapa pelatih kebugaran (fitness coach) seperti Carles Nogueira, Ivan Torres, dan Jaume Munill juga telah meninggalkan markas Barca setelah Hansi Flick menggeser posisi Xavi sebagai pelatih skuad utama.
Sumber lain yang diperoleh Tuturpedia.com menambahkan bahwa saat ini Blaugrana tengah mencari pengganti untuk mengisi sejumlah posisi pelatih kebugaran yang kosong. Konon, Julio Tous dan Pepe Conde menjadi kandidat yang paling dijagokan.
Tous sudah malang-melintang terutama dalam urusan latihan kekuatan, terutama setelah mendampingi pelatih Antonio Conte semasa melatih Juventus, timnas Italia, Inter, Chelsea, dan Tottenham.
Sementara itu, Conde rumornya tengah berpamitan dengan Sevilla begitu didekati oleh Barcelona.
Selain kedua nama tersebut, Rafa Maldonado yang saat ini bekerja sebagai pelatih kebugaran di Real Sociedad juga dikabarkan jadi salah satu target Barca.
Selain nama-nama pelatih kebugaran yang direkrut Barcelona, Flick juga akan membawa timnya sendiri begitu resmi mulai melatih nanti. Dalam tim tersebut juga ada Heiko Westermann, Marcus Sorg, dan Toni Tapalovic.
Urusan kebugaran, skuad Bayern Munchen saat menjuarai Liga Champions tahun 2020 silam adalah produk semasa Flick masih menjabat sebagai pelatih.
Pada musim itu, Bayern bahkan mencatatkan kemenangan telak 8-2 atas Barcelona di perempat final, yang menjadi salah satu kenangan paling memalukan Blaugrana.
Kemenangan besar itu merupakan bukti seberapa kuat skuad Die Roten secara fisik selama dipimpin Hansi Flick.
Bahkan, itulah salah satu alasan mengapa pelatih asal Jerman itu jadi pilihan Laporta begitu ia memutuskan untuk membuang Xavi.***
Penulis: K Safira
Editor: Nurul Huda
