banner 728x250
Budaya  

Kebaya Jadi Warisan Budaya Bersama Indonesia, Malaysia, dan 3 Negara ASEAN! Kok Bisa?

Lima negara ASEAN termasuk Indonesia mengajukan kebaya sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO. Foto: instagram.com/unescojakarta
Lima negara ASEAN termasuk Indonesia mengajukan kebaya sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO. Foto: instagram.com/unescojakarta
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Sehari setelah penetapan Reog Ponorogo sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) dunia oleh UNESCO, kebaya yang merupakan pakaian tradisional khas perempuan di Indonesia turut menyusul daftar bergengsi tersebut. 

Uniknya, sidang UNESCO di Asuncion, Paraguay, pada Rabu (4/12/2024) menetapkan kebaya bukan hanya sebagai warisan budaya yang hidup di Indonesia tetapi juga di empat negara lain. 

Ini dikarenakan pengajuan kebaya sebagai WBTb dilakukan bersama oleh lima negara ASEAN: Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand.

Hal ini pun menimbulkan pertanyaan bagi netizen Indonesia, terlihat dari kolom komentar di berbagai konten Instagram. Mereka mempertanyakan mengapa Indonesia tidak mengajukan kebaya secara mandiri mengingat kuatnya identitas kebaya sebagai pakaian lintas etnis di Indonesia.

Rupanya mekanisme ini ditempuh oleh Pemerintah Indonesia untuk mempercepat proses pengakuan budaya di UNESCO. Cara ini pun bukan untuk pertama kalinya sukses dilakukan oleh Indonesia. 

Dijelaskan oleh Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, Prof. Ismunandar, yang dikutip Tuturpedia dari YouTube Akbar Faisal pada Sabtu (7/12/2024), sebuah kebudayaan dapat ditetapkan menjadi WBTb melalui pengajuan oleh negara. 

Indonesia hanya dapat mengajukan budayanya setiap dua tahun sekali padahal ada sekitar 1.500 elemen kebudayaan yang menunggu untuk didaftarkan. Mekanisme pengajuan bersama (joint nomination) dengan negara lain pun dipilih sebagai alternatif bagi budaya Indonesia yang berkembang melintasi batas negara. 

Melalui cara ini, Indonesia dapat mengajukan lebih dari satu warisan budayanya dalam tahun yang sama. Contohnya pengajuan Reog Ponorogo, kebaya, dan kolintang yang dilakukan bersamaan pada tahun ini. 

Indonesia sebelumnya sukses mendaftarkan pantun sebagai WBTb tahun 2020 melalui pengajuan bersama dengan Malaysia. Ini dikarenakan Negeri Jiran juga memiliki budaya pantun dalam masyarakatnya. 

Kelima negara ASEAN sendiri memang memiliki tradisi kebaya sebagai pakaian atasan bagi perempuan dengan ciri khas masing-masing. Di Indonesia kebaya digunakan oleh beragam etnis seperti Bali, Betawi, Batak, dan Jawa.

Thailand punya kebaya dengan warna semarak yang khas dikenakan perempuan ‘Baba’ atau keturunan Cina di Phuket. Sementara di Singapura, kebaya digunakan oleh etnis Melayu dan peranakan Cina. Kebaya bahkan menjadi pakaian ikonik dari pramugari maskapai penerbangan Singapura, Singapore Airlines.

Momen pertama dalam sejarah di mana lima negara ASEAN memiliki warisan budaya bersama ini pantas untuk dirayakan. Pasalnya selama ini kemiripan budaya malah memicu ‘gesekan’ dalam masyarakat terutama antara Indonesia dan Malaysia. 

Kesuksesan joint nomination kebaya menunjukan bagaimana upaya pelestarian budaya dapat menjadi wadah kerja sama antarnegara alih-alih sebagai tempat berkompetisi.***

Penulis: Fadillah Wiyoto

Editor: Annisaa Rahmah