Jakarta, Tuturpedia.com — Kebakaran hebat yang melanda gedung kantor Terra Drone di kawasan Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (9/12), menyisakan duka mendalam. Sebanyak 22 orang tewas, sementara 19 lainnya selamat setelah gedung tujuh lantai itu terbakar pada siang hari sekitar pukul 12.43 WIB.
Menurut keterangan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat, kebakaran diduga bermula dari area penyimpanan baterai litium di lantai 1. “Baterai litium diduga menjadi sumber api. Karyawan sempat memadamkan dengan APAR, tapi api dan asap cepat menyebar,” ungkap petugas damkar.
Sebanyak 101 personel damkar dan 28 unit mobil pemadam dikerahkan. Tim bekerja menembus asap pekat yang memenuhi lantai 3 hingga 5, area di mana banyak korban ditemukan. Sumber berwenang menyebut sebagian besar korban meninggal bukan akibat luka bakar, melainkan kekurangan oksigen. “Korban tewas diduga akibat kehabisan oksigen dan paparan asap,” jelas seorang pejabat dari BeritaSatu.
Di antara korban, terdapat satu wanita yang sedang hamil. Suaminya menangis saat menjemput jenazah di RSUD Cipto Mangunkusumo (RSCM). “Dia sedang hamil anak pertama kami,” ucapnya pilu.
Evakuasi Dramatis di Rooftop
Sebanyak 19 korban berhasil diselamatkan melalui jalur atap gedung. Petugas menggunakan tangga darurat karena akses tangga dalam gedung hampir tidak dapat dilalui akibat asap yang menebal.
“Api cepat merambat dari bawah ke atas. Korban yang selamat banyak yang menunggu di rooftop untuk dievakuasi,” ujar Kepala Seksi Operasional Sudin Gulkarmat Jakpus.
Bangunan Dinilai Tidak Memenuhi Standar Keselamatan
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyoroti kondisi gedung yang dianggap tidak memenuhi standar keselamatan kebakaran. “Gedungnya dibangun tanpa aturan. Kita akan evaluasi seluruh gedung serupa,” tegasnya.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan akan menanggung seluruh biaya pemakaman dan perawatan korban luka. Sementara itu, Polres Metro Jakarta Pusat mulai memeriksa manajemen perusahaan untuk memastikan ada tidaknya kelalaian dalam prosedur keselamatan.
Sorotan Terhadap Penyimpanan Baterai Litium
Insiden ini memicu dorongan evaluasi terhadap sistem keamanan di gedung perkantoran, terutama yang menyimpan baterai litium dalam jumlah besar. Sejumlah ahli menilai baterai jenis ini membutuhkan standar penyimpanan ketat karena rentan memicu kebakaran jika terjadi kerusakan atau panas berlebih.
Kasus kebakaran Terra Drone menjadi pengingat pentingnya penerapan standar HSE (Health, Safety, Environment) yang konsisten. Publik kini menanti hasil investigasi polisi untuk mengetahui penyebab pasti dan potensi kesalahan prosedur di lokasi.
