banner 728x250
Health  

Kasus TBC Tahun 2023 Meningkat hingga 800 Ribu Kasus! Ini Sebabnya

Kemenkes mencatat adanya kenaikan 85.000 kasus TBC tahun 2023. Foto: freepik.com/kjpargeter
Kemenkes mencatat adanya kenaikan 85.000 kasus TBC tahun 2023. Foto: freepik.com/kjpargeter
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Kementerian Kesehatan RI menyebut jumlah kasus tuberkulosis (TBC) di Indonesia tahun 2023 mengalami kenaikan sebesar 85.000 kasus, dari 724.000 kasus TBC pada 2022, menjadi 809.000 kasus pada 2023.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, Imran Pambudi mengatakan, jumlah kasus TBC tahun 2023 jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan kasus sebelum pandemi Covid-19, yang rata-rata penemuannya dibawah 600.000 per tahun.

Tingginya kasus TBC tahun lalu disebabkan laporan pasien yang minim (under reporting), akibat masyarakat yang enggan memeriksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit terdekat. 

Sebab, menurutnya deteksi TBC mirip dengan deteksi Covid-19. Apabila tidak dites, dideteksi, dan dilaporkan maka angkanya terlihat rendah, sehingga terjadi under reporting, yang mengakibatkan pengidap TBC berkeliaran dan berpotensi menularkan karena tidak diobati.

“Sebelum pandemi, penemuan kasus TBC hanya mencapai 40-45% dari estimasi kasus TBC, jadi masih banyak kasus yang belum ditemukan atau juga belum dilaporkan,” ucap Imran di Jakarta, Senin (29/1/2024).

Padahal, kata Imran, jika kasus TBC lebih banyak yang terdeteksi, maka penularannya dapat ditekan dan potensi pengidap untuk disembuhkan akan meningkat.

Kemenkes Lakukan Perbaikan Sistem Deteksi TBC

Imran menyampaikan, Kemenkes telah melakukan perbaikan sistem deteksi dan pelaporan agar data menjadi real time

Perbaikan sistem pelaporan data ini dilakukan dengan membuat sistem pelaporan khusus untuk TBC, yaitu Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB), yang dapat diakses oleh seluruh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes). 

Perbaikan juga dilakukan melalui penerapan program Public Private Mix (PPM), guna meningkatkan pelibatan fasyankes baik pemerintah maupun swasta dalam penanggulangan TBC.

Pihak laboratorium atau fasilitas kesehatan dapat melaporkan langsung dari sistem pelaporan tersebut, sehingga data dan temuan kasus TBC baru dapat terdeteksi lebih baik.

“Hasilnya, dari 60% kasus yang tadinya tidak temukan, saat ini hanya 32% kasus yang belum ditemukan. Oleh karena itu, laporan atau notifikasi kasus juga menjadi lebih baik karena menemukan lebih banyak sesuai angka perkiraan yang diberikan WHO,” sambung Imran.

Perbaikan sistem deteksi TBC ini membuat Kemenkes berhasil menemukan 90% kasus baru. Dari kasus baru itu, pasien yang mendapatkan pengobatan mencapai 100%, termasuk 90% pasien sudah mendapatkan pengobatan sampai tuntas.

Pencapaian lainnya, yakni 58% orang dengan kontak erat tuberkulosis telah mendapatkan terapi pencegahan TB (TPT).

Peningkatan kasus juga berarti ada lebih banyak orang dengan TBC dapat dideteksi dan diobati.

Imran menambahkan, meski kasus TBC meningkat pada 2023, tetapi dia yakin kasus TBC akan menurun pada 2024. 

“Jika penemuan kasus dan pengobatan TBC terus dilakukan terhadap masyarakat yang mengidap TBC, maka diharapkan jumlah kasus TBC di Indonesia dapat semakin berkurang jumlahnya di tahun-tahun mendatang,” lanjutnya.

Upaya Pencegahan TBC bagi Masyarakat

Sebagai pencegahan TBC, Imran mengimbau masyarakat untuk disiplin melaksanakan pola hidup bersih dan sehat, menghindari kontak dengan orang yang menderita TBC dan menjaga kekebalan tubuh dengan pola makan seimbang dan olahraga.

Jika berisiko tinggi, masyarakat diminta mempertimbangkan vaksinasi BCG dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.

“TBC tetap menjadi tantangan global dalam dunia kesehatan. Dengan meningkatkan kesadaran, akses ke perawatan dan langkah-langkah pencegahan, kita dapat bersama-sama mengatasi penyebaran penyakit ini dan melindungi kesehatan masyarakat,” terangnya.***

Penulis: Angghi Novita

Editor: Annisaa Rahmah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses