Tuturpedia.com – Anjing termasuk hewan yang menggemaskan. Sifatnya yang aktif dan suka bermain membuat cocok untuk dijadikan hewan peliharaan guna mengusir rasa kesepian.
Di samping itu, anjing juga cenderung ramah. Mereka senang berkenalan dengan orang baru dan memberikan gonggongan sapaan sebagai tanda perkenalan.
Sayangnya, tidak semua orang berpikir ‘sapaan’ itu sebagai sesuatu yang baik. Bahkan, beberapa pemilik anjing merasa tidak tahan dengan sifat peliharaannya yang satu itu.
Seperti seseorang di Inggris yang memutuskan untuk menyerahkan anjingnya dengan alasan hewan itu menggonggong ke orang-orang.
Dikutip dari BBC, belum lama ini diceritakan oleh Lucie Holmes, selaku pendiri tempat penyelamatan hewan di Thirsk, North Yorkshire, Inggris.
Holmes mengatakan, seorang wanita menghubunginya untuk bertanya apakah dirinya bisa menerima Markus, anjing ras campuran peliharaan wanita tersebut.
Hewan itu telah disteril, divaksin, dan dipasangi microchip.
Dalam pesannya, wanita itu hendak menyerahkan Markus lantaran anjing itu terus menggonggong ke para pesepeda, ke arah mobil, dan ke anjing lain.
Dan ketika ia tidak bisa menerimanya, wanita tersebut justru mendatangi klinik dokter hewan untuk meminta eutanasia (suntik mati) terhadap Markus.
Menghadapi hal tersebut, Holmes mengaku dirinya amat marah hingga tidak bisa tidur.
“Anjing tentu menggonggong. Itu yang mereka lakukan,” tuturnya.
“Saya mengatakan kepada pemiliknya bahwa Markus sama sekali tidak perlu di-eutanasia. Ia butuh waktu dan pelatihan,” ujarnya.
Holmes, yang awalnya menolak Markus karena tempatnya sudah penuh, akhirnya menerima hewan itu karena merasa khawatir.
Ia berpesan agar orang-orang berpikir secara cermat dan melakukan riset sebelum memelihara hewan.
“Anda harus melakukan riset sendiri dan memberikan waktu kepada anjing Anda untuk beradaptasi,” katanya.
“Anda tidak bisa membawa balita ke tempat penitipan anak dan berharap mereka langsung bahagia,” ucapnya.
Dilansir dari Humane Society, seseorang dan anjing yang baru dipelihara, bisa membutuhkan waktu beberapa hari, berbulan-bulan, atau bahkan lebih lama untuk beradaptasi dengan kehadiran satu sama lain.
Untuk itu, diperlukan kesabaran dan pengetahuan yang menyeluruh agar bisa saling mengerti dan memahami keadaan satu sama lain, sehingga tidak ada kejadian serupa ke depannya.
Penulis: Khopipah Indah Lestari
Editor: Redaksi Tuturpedia.com