Jepara, Tuturpedia.com – Kapal penangkap ikan berjenis Sopek mengalami mesin mati di tengah laut berjarak satu mil dari pantai Beringin Jepara. Adapun kapal tersebut diawaki oleh tiga orang nelayan yakni Sukmari (44), Rofek (35), dan Jamal (37) asal Kabupaten Tegal.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang, Budiono menyampaikan, kapal diketahui melaut pada Selasa (7/1/2025) malam pukul 19.00 WIB. Di pagi harinya pada Rabu (8/1/2025) pukul 06.30 WIB akan kembali ke dermaga.
Namun, mesin kapal tersebut mengalami gangguan, sehingga ketiga nelayan itu kebingungan, ditambah nelayan tersebut tidak ada yang menguasai permesinan.
“Mesin perahu mati dan tidak ada yang bisa menghidupkannya sehingga mereka terombang-ambing di lautan dan akhirnya meminta bantuan,” terang Budiono dalam keterangannya, Rabu (8/1/2025).
Lanjutnya, perahu sopek tersebut diduga mati mesin karena kemasukan air akibat ombak besar. Sukmari yang merupakan salah satu awak kapal tidak bisa berbuat apa-apa, akhirnya menghubungi pemilik kapal yang juga merupakan saudara dari Sukmari.
Atas informasi yang di dapat, Budiono kemudian menerjunkan satu tim rescue dari Pos SAR Jepara untuk melakukan evakuasi. Evakuasi diperlukan karena meskipun hanya berjarak satu mill dari pantai, tetapi kondisi para ABK sendiri sudah lemas dan tidak ada kekuatan untuk mendayung perahu tersebut ke pantai karena harus melawan ombak besar.
Akhirnya dengan menggunakan perahu karet, tim Pos SAR Jepara berhasil mencapai perahu sopek dan mengevakuasi ketiga nelayan tersebut. Sedangkan perahu sopek itu ditangani oleh teknisi mesin yang sebelumnya juga turut serta dalam perahu karet.
“Proses penjemputan kurang lebih 3 jam dengan kondisi ketiganya (nelayan) lemas karena kelelahan setelah melaut semalaman. Ketiganya kami evakuasi ke pantai Beringin, sedangkan perahunya dibawa teknisi ke dermaga beringin,” beber Budiono.
Pihaknya menghimbau, kepada masyarakat yang kususnya nelayan, untuk bisa mewaspadai kondisi cuaca sebelum melaut.
“Kami mengimbau kepada masyarakat, khususnya nelayan, untuk lebih waspada terhadap kondisi cuaca sebelum melaut guna menghindari insiden serupa,” katanya Budiono. ***
Penulis : Alan Henry Pambuko













